Medan (ANTARA) - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani Sumatera Utara bergerak naik Rp500-Rp1.000 per kg dampak positif dari diperbolehkannya lagi ekspor crude palm oil (CPO).
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gusdalhari Harahap di Medan, Rabu, menyebutkan, harga TBS di Sumut, paling murah sudah menjadi Rp1.500 - Rp2.000 per kg.
Sebelumnya, harga TBS paling murah sempat hanya Rp1.000- Rp1.500 per kg dampak kebijakan larangan ekspor CPO atau pun turunannya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan lonjakan harga minyak goreng di dalam negeri.
"Petani berharap harga TBS naik lagi sehingga pemerintah diharapkan benar- benar memastikan kebijakan soal ekspor CPO itu," ujarnya.
Baca juga: Harga minyak goreng turun pengaruh kebijakan pemerintah soal CPO
Apalagi, harga sawit tertinggi di tingkat petani Sumut masih belum mencapai Rp3.655 per kg seperti sebelumnya.
Harapannya, harga TBS bisa segera naik sebelum masa puncak panen sekitar bulan September yang biasanya cenderung membuat harga turun.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto menyebutkan, harga CPO di pasar lelang lokal masih terus berfluktuasi.
Pada Selasa, harga CPO di pasar lelang Medan turun menjadi Rp13.850 per kg dari Senin yang sudah Rp14.089 per kg.
Harga CPO di Mei jauh di bawah harga rata-rata pada April yang sudah sekitar Rp16.000 per kg.
"Fluktuasi harga dan bahkan belum ada pembeli CPO di lelang karena pembeli masih 'wait and see" dengan perkembangan kebijakan pemerintah soal CPO," katanya.
Harga TBS sawit naik hingga Rp1.000 per kg di Sumatera Utara
Kamis, 26 Mei 2022 0:25 WIB 15812