Tapanuli Selatan (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara akan memasang perangkap untuk menangkap Harimau Sumatera ( Phantera Tigris Sumatrae) yang sempat melukai dokter hewan Anhar di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
"Selain melakukan patroli rutin serta pendampingan terhadap masyarakat sampai situasi kembali kondusif," kata Plt Kepala BBKSDA Sumut Ir Irzal Azhar, MSi dalam siaran pers yang diterima, Minggu (24/4) malam.
"Karenanya diimbau tiga hari ke depan warga tidak melalukan aktifitas apapun di kebun, tetap waspada. Pun melakukan aktifitas luar rumah jangan sendiri minimal lima orang. Dan sehera laporkan ke petugas bila ada tanda-tanda keberadaan harimau itu," pintanya.
Imbauan tersebut disosialisasikan kepada masyarakat oleh KSDA Wilayah III Padang Sidempuan, Camat Angkola Sangkunur, Polsek Batang Toru, Danramil Siais, Kepala Desa, YODL-OIC, dan Yayasan Scorpion.
Dia menceritakan, korban terkena luka pada bagian akibat serangan seekor harimau.
Kronoligis
Peristiwa itu berawal saat Tim BBKSDA Sumut termasuk korban yang hendak membantu menangani konflik warga Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan dengan Harimau Sumatera, Minggu (24/4) pagi.
Kronologis peristiwa mulai Jumat (22/4) pukul 18.30 Wib dimana BBKSDA Sumut melalui Konservasi wilayah V Sipirok pada Bidang KSDA wilayah III Padang Sidempuan, mendapat laporan dari Danramil Batang Toru terkait ada Harimau Sumatera terjerat di Dusun Pardomuan, Desa Batu Godang tersebut.
"Atas laporan Tim BBKSDA Sumut bekerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) turun tiba ke lokasi sekitar pukul 01.30 Wib dengan membawa kandang transit dan serta peralatan senjata. Lalu mengadakan koordinasi pihak terkait," kata Irzal.
Harimau itu diketahui terjerat pada Jumat (22/4) sekitar pukul 11.00 Wib. Saat di cek ulang pukul 14.00 Wib posisi harimau terjerat telah berpindah 200 meter dengan keadaan jerat sling terikat di kaki yang disangkutkan pada batang pohon.
"Mengingat kondisi saat itu tidak memungkinkan dan pertimbangan keselamatan, tim menyepakati ke lokasi pada Sabtu (23/4) pukul 07.00 Wib tiba pukul 09.00 Wib dengan berjalan kaki sekitar 2 kilometer," jelasnya.
Tim akhirnya menemukan sosok harimau terjerat sling dengan kondiai lemas. Kemudian di rencakan tembak bius sementara dokter hewan Anhar pukul 23.30 Wib. Mengingat kondisi lapangan akhirnya ditunda.
"Dilanjutkan pada Minggu (24/4) sekira pukul 04.45 Wib bergerak dan tim tiba di lokasi pukul 06.40 Wib. Dengan segala persiapan matang dokter hewan Anhar pukul 07.30 Wib menembakkan bius, dan mengenai tepat badan harimau itu," katanya.
Tanpa diduga harimau itu, katanya, tiba-tiba menyerang hingga akhirnya melukai lengan sebelah kiri Anhar. Usai menyerang harimau itu pun menjauh. Tim akhirnya melakukan pertolongan dengan mengevakuasi Anhar ke Rumah Sakit di Padang Sidempuan untuk perawatan.