Medan (ANTARA) - BPBD Sumatera Utara gandeng BMKG dalam Forum Organisasi Perangkat Daerah yang dilaksanakan di Hotell Khas Parapat, Simalungun 10-11 Februari 2022. Dalam forum ini, BMKG hadir untuk memberikan pandangan secara umum di Sumatera Utara sesuai dengan tugas dan pokok BMKG dan bersinergi dengan BPBD Sumatera Utara.
"Dalam forum organisasi perangkat daerah ini, kehadiran BMKG memberikan pandangan untuk sinergi dan penguatan kinerja BPBD Sumatera Utara dalam Forum Organiasi Perangkat Daerah, sebut Kepala BPBD Sumut, Ir. Abdul Haris Lubis, M.Si.
BPBD Sumut mengucapkan terimakasih kepada BMKG, koordinasi dan sinergi akan terus ditingkatkan untuk upaya sinergitas BPBD di lingkungan Sumatera Utara dan stakeholder seperti BMKG. Kegiatan Forum Organisasi Perangkat Daerah ini, diikuti oleh BPBD di setiap kabupaten dan Kota di Sumatera Utara, Dinas Kehutanan, Dinas Sosial dan Stakeholder.
Baca juga: BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di sejumlah daerah
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Darmawan yang dihubungi via seluler menjelaskan, BMKG siap mendukung BPBD di lingkungan Sumatera Utara dalam sosialisasi bencana untuk mengurangi dampak dan risiko bencana geo-hidrometeorologi di Sumatera Utara melalui layanan data Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
BMKG saat ini terus meningkatkan layanan dibidang peringatan dini cuaca, iklim, gempabumi dan Tsunami berbasis teknologi.
Saat ini, BMKG juga siap fokus pada penguatan kapasitas SDM dalam rangka menjaga pengadaan barang dan jasa secara clean, clear and qualified demi menghasilkan layanan MKG yang cepat, tepat, mudah dipahami dan memiliki tingkat akurasi tinggi sebutnya.
Sementara Eridawati, Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar MKG Wilayah I Medan dalam paparanya tentang karakteristik bencana geo-hidrometeorologi di Sumatera Utara menjelaskan potensi bencana di Sumatera Utara umummnya bersumber dari cuaca ekstrim yang menimbulkan angin kencang, gelombang tinggi, banjir dan longsor, kekeringan, kebakaran hutan, kualitas udara, perubahan iklim, gempabumi dan Tsunami.
Pengurangan risiko dan dampak Bencana geo-hidrometeorologi di Sumatera Utara memerlukan koordinasi dan sinkronisasi dengan seluruh BPBD di Sumatera Utara, khususnya dalam Forum Organisasi Perangkat Daerah yang berjalan sekarang.
Baik itu dalam pendukung layanan data MKG dengan pemasangan alat Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika seperti AWS, AWOS, ARG, Radar, Pos Penakar Hujan, dan Sensor Gempabumi. sebutnya
Marzuki Sinambela, peneliti muda Balai Besar MKG Wilayah I Medan dalam Forum Organisasi Perangkat Daerah ini juga menjelaskan pemanfaatan data MKG diharapkan dapat mendukung kinerja BPBD di Sumatera Utara sebagi partner kerja.
Marzuki mencontohkan kejadian gempabumi di Sumatera Utara selama tahun 2021 tercatat 2003 kejadian, hal ini tentunya menggambarkan adanya peningkatan dari tahun sebelumnya. Untuk gempabumi yang dirasakan dan signifikan selama tahun 2021 tercatat 69 kejadian.
Hasil catatan kejadian ini tentunya dapat menjadi pembelajaran baik dalam sinergitas data dan informasi di forum organisasi perangkat daerah untuk penguatan perangkat daerah dalam kebencanaan di Sumatera Utara.