Tapanuli Tengah (ANTARA) - Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Jimmy Cristian Samma menghadiri kegiatan Launching Vaksinasi Merdeka Anak yang digelar secara serentak di 30 provinsi Indonesia melalui Vidio Conference bertempat di SD Negeri 158493 Sibuluan I B Kec Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Uara, Rabu (5/1/2022).
Launching Gerakan Vaksinasi Merdeka dibuka secara resmi oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ditandai dengan penekanan tombol sirene yang dilakukan secara bersama dari Jakarta pusat yang disaksikan secara zoom meeting oleh Kapolres Tapteng dan Forkopimda Tapteng.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pejabat utama Polres Tapteng, Kadis Kesehatan Tapteng, Hj.Nursyam, Kasdim 0211/TT, Mayor Inf Horas Sitorus, Danramil 03/Pandan, Kapten Inf Syahrial, Kabid P2P Dinas Kesehatan Tapteng, Ernita Naibaho, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Tapteng, Elini Sitompul, dan Tim Vaksinator Vaksinasi.
Dalam sambutannya Kapolri menyampaikan percepatan vaksinasi terhadap anak digelar sebagaimana tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo yang ingin agar anak-anak Indonesia mendapatkan perlindungan dari ancaman virus COVID-19, dan untuk program pendidikan selanjutnya yaitu, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai dibuka 100 persen, sehingga percepatan vaksinasi wajib dilakukan untuk melindungi anak-anak Indonesia.
Dalam percepatan vaksinasi ini diharapkan sinergitas tenaga kesehatan dan TNI/POLRI secara bersama-sama bekerja untuk memperkecil dampak penyebaran virus COVID-19 di wilayah NKRI.
Sementara itu untuk Vaksinasi Merdeka Anak di Wilayah Tapanuli Tengah di target kurang lebih 40.000 anak. Dan sejak dilaunching target yang sudah tercapai sebanyak 4.800 dosis per hari sampai dengan hari Rabu.
Vaksinasi Merdeka Anak di Tapteng akan dibantu tenaga tim vaksinator sebanyak 29 tim, yaitu 26 tim vaksinator Puskesmas wilayah Kabupaten Tapteng, dibantu 3 tim vaksinator dari Polres. Tim vaksinator ini akan disebar beberapa titik di wilayah Kecamatan yang ada di Tapteng.
Dikatakan Kapolres, sebelum anak divaksin agar didampingi orangtuanya untuk dicek riwayat kesehatan apakah anaknya boleh divaksin atau tidak.