Medan (ANTARA) - Akademisi Universitas Medan Area (UMA), Ir Melloukey Ardan, MT, menyebut penangan banjir akibat buruknya tata kelola drainase di Kota Medan, Sumatwra Utara, harus didukung oleh masyarakat.
"Niat atau ikhtiar ini pastinya untuk kebaikan kita masyarakat Kota Medan, dan tentu harus kita support (dukung). Namun ini harus direncanakan dengan matang sehingga hasilnya efektif," terang Melloukey di Medan, Selasa.(14/12)
Pemkot Medan, lanjut dia, telah menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pekerjaan Umum (PU) membersihkan sedimentasi drainase sepanjang 6,82 kilometer setiap hari.
Baca juga: OPD Pemkot Medan kolaborasi benahi sarana Kota Lama Kesawan
Akibat tingginya intensitas hujan di Ibu kota Provinsi Sumut, katanya, menyebabkan genangan air yang mengganggu kenyamanan masyarakat, seperti di wilayah Medan, Selasa (23/11) malam.
"Upaya dilakukan wali kota ini tentu untuk kebaikan masyarakat Kota Medan dan harus kita dukung," ucap Melloukey yang merupakan dosen Manajemen Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil UMA.
Ia juga menyebut, era 1980 hingga 1990-an di Kota Medan ada drainase sangat besar di tengah jalan dikenal dengan Medan Urban Developmen Project (MUDP).
Akan tetapi entah mengapa, sebut dia, proyek pengerjaan drainase tersebut berhenti di tengah jalan, sehingga belum termanfaatkan pembangunannya.
"Jika proyek MUDP ini kembali dilanjutkan, saya berharap menjadi solusi mengatasi banjir. Yang pasti kita mendukung upaya dilakukan pak Wali Kota Medan menangani banjir," katanya.
Akademisi: Penanganan banjir di Medan harus didukung masyarakat
Rabu, 15 Desember 2021 7:13 WIB 930