Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi magnitudo 7,5 di Laut Flores, NTT pada Selasa tidak berkaitan dengan aktivitas gunung berapi.
"Tidak berkaitan dengan aktivitas gunung api, namun gempa tektonik ini bisa memicu aktivitas gunung api," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta pada Selasa.(14/12)
Kendati demikian, ia mengatakan, saat ini pihaknya belum melihat adanya dampak gempa di Laut Flores ke gunung berapi.
Ia mengemukakan, analisis aktivitas gunung berapi adalah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Saat ini, juga sedang menangani Gunung Semeru dan Gunung Awu.
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini tsunami di Sulawesi, NTT, NTB, Maluku
Dalam kesempatan itu, Dwikorita juga menyampaikan, gempa di laut Flores itu merupakan gempa bumi dangkal yang diakibatkan aktivitas sesar atau patahan aktif di wilayah tersebut.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar atau patahan aktif di Laut Flores," katanya.
Saat ini, lanjut dia, BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami untuk gempa tersebut dengan dua jam sejak gempa pertama terjadi tidak terdeteksi kenaikan air laut lagi.
"Sudah lebih dari dua jam setelah kejadian dan tidak terdeteksi adanya kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," demikian Dwikorita.