Anjing petani di Palas dimangsa harimau, BBKSDA Sumut kembali pasang kandang jebakan

BBKSDA Sumut melalui petugas KSDA Resort Barumun III, dibantu TNI - Polri dan masyarakat, memasang kandang jebak HS liar, di sekitar lokasi perkebunan tempat penemuan induk dan anak anjing petani yang mati, wilayah Desa Siundol Julu, Kecamatan Sosopan, Senin (13/12). (ANTARA/HO)

Sibuhuan (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara bersama petugas TNI - Polri dan masyarakat kembali melakukan pemasangan satu unit kandang jebakan Harimau Sumatera liar, di wilayah Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas ( Palas), tepatnya di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Siundol Julu.

Demikian disampaikan Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI, BBKSDA Sumut Darmawan S.hut. M.Sc, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/12) malam.

Pemasangan kandang jebak HS tersebut, sambung Darmawan tindak lanjut dari laporan informasi masyarakat petani atas nama Gongma Tua Hasibuan warga desa setempat ( Siundol Julu) terhadap pihaknya.

Dengan laporan informasi bawa induk dan anak anjing miliknya (Gongma Tua) mati, diduga akibat diserang atau dimangsa HS liar, di lokasi areal perkebunan atau pertaniannya, wilayah desa setempat, Minggu (12/12) malam.

Baca juga: Pencarian harimau di Palas masih berlanjut

"Saat pengecekan informasi itu, tim kami bersama petugas gabungan menemukan bekas injakan kaki HS liar, di lokasi anjing petani yang diduga diserang atau dimangsa HS liar tersebut".terang Darmawan melalui pesan Watsapp-nya.

Terkait pemasangan kandang jebak HS liar ketiga di wilayah Kecamatan Sosopan ini, Darmawan berharap dapat segera membuahkan hasil. Pihaknya juga bisa mengamankan HS liar tersebut dengan baik kedepan.

Untuk mengantisipasi terjadinya konflik antara masyarakat dan HS liar tersebut, dikesempatan ini Darmawan kembali mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kecamatan Ulu Barumun dan Kecamatan Sosopan, khusunya masyarakat Desa Siraisan, Desa Pagaranbira Jae, Desa Pagaranbira Julu, Desa Hutabargot, Desa Hutabaru Siundol dan Desa Siundol Julu, supaya tetap waspada dan mengurangi aktivitas di lokasi lahan perkebunan masing - kedepan.

Apabila menemukan atau melihat HS liar tersebut, supaya segera memeritahukan kepada pihaknya, untuk diantisipasi bersama. Sebagai upaya mengatasi keresahan masyarakat terkait teror HS liar yang sudah berlangsung hampir sekitar sebulan lebih ini.