Medan (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan menyebut Kota Lama Kesawan kian menjelma menjadi destinasi wisata baru yang menawarkan bangunan kuno sebagai warisan sejarah bagi pelancong di Kota Medan.
"Revitalisasi ini akan menciptakan destinasi wisata baru yang terintegrasi dengan Kota Tua. Ada daya tarik 'heritage' dan potensi seni budaya," ujar Kepala Dispar Kota Medan Agus Suriono, di Medan, Sabtu (20/11).
Multikulturalnya budaya masyarakat di Kota Lama Kesawan, ujar dia, setidaknya ada tiga bangunan tua saling berdekatan, yakni rumah saudagar Tjong A Fie berdiri 1900-an di Jalan Ahmad Yani No 105.
Baca juga: Pemkot Medan kembali buka Kesawan City Walk untuk bangkitkan UMKM
Lalu, Masjid Lama, Gang Bengkok di Jalan Masjid yang dibangun di tanah wakaf Muhammad Ali alias Datuk Kesawan dengan dana pembangunan saudagar nonmuslim Tjong A Fie pada 1885 hingga selesai.
Terakhir, Gedung Warenhuis yang merupakan pusat perbelanjaan pertama di Kota Medan dibangun 1916 dan dibuka untuk umum di 1919 dengan peresmian dilakukan Wali Kota Medan pertama Daniel Baron Mackay.
Baca juga: Wali Kota Medan: Kesawan City Walk hanya boleh beroperasi pada akhir pekan
"Sesuai instruksi Wali Kota Medan Bapak Bobby Nasution, Kota Lama Kesawan akan disulap menjadi lebih baik melalui revitalisasi yang dilakukan awal 2022," katanya pula.
Ragam kuliner sebagai salah satu produk heterogen masyarakat Kota Medan bisa menjadi potensi yang dikembangkan Kota Lama Kesawan seiring dengan "branding" baru Kota Medan sebagai "The Kitchen of Asia".
"Keanekaragaman dan cita rasa kuliner Medan yang terdiri dari hampir seluruh makanan Asia ada di Kota Medan," kata Agus pula.