Padangsidimpuan (ANTARA) - Peran Polri khususnya Polres Kota Padangsidimpuan dalam pemberantasan Narkoba di Kota Padangsidimpuan merupakan pekerjaan berat yang harus dituntaskan dari tahun ke tahun bagi siapa kepala kepolisian daerah wilayah hukum setempat.
Tidak terkecuali penanganan peredaran Narkoba di Kota Padangsidimpuan yang hingga kini belum tuntas dikerjakan pihak kepolisian dari sisi pemberantasan narkoba.
Seperti yang diungkapkan Tokoh Pemuda Kota Padangsidimpuan Hasanuddin Sipahutar, Jum'at (1/10) menyikapi persolaan peredaran Narkoba di Kota Padangsidimpuan yang tidak hanya pekerjaan polisi saja yang dapat membasminya akan tetapi harus ikut peran serta pemuda, kelompok naposo nauli bulung, pemangku adat dan tokoh masyarakat se Kota Padangsidimpuan, ucapnya.
Lanjut Hasan, sama - sama kita ketahui bahwa kondisi sekarang ini maraknya peredaran narkoba karena masyarakat tidak peka untuk memberikan laporan dan aduan kepada tokoh adat dan masyarakat terkhusus pihak kepolisian Kota Padangsidimpuan, itu harus memberikan catatan tersendiri agar peredaran narkoba di Kota Padangsidimpuan zero penggunaan dan peredaran narkoba, ucap mantan Ketua GP Ansor Kota Padangsidimpuan tersebut.
Tokoh masyarakat, tokoh pemuda, alim ulama, pemerhati pendidikan dan stakeholder se Kota Padangsidimpuan harus bersama - sama berperan bersama dengan Polri sehingga apa yang diinginkan menciptakan generasi pemuda yang sehat tanpa narkoba dapat diwujudkan bersama.
Tidak dipungkiri Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Juliani Prihartini yang konsen terhadap pemberantasan narkoba di Kota Padangsidimpuan telah diwujudkannya dengan selalu hadir dalam kesempatan di kampung "narkoba" seperti yang ada di Kampung Darek, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan bahwa selama kepemimpinan polisi wanita tersebut berhasil membongkar sindikat peredaran dan penyalahgunaan narkoba dengan berkoordinasi bersama Polda Sumatera Utara terkhusus Direktorat Narkoba yang berhasil membersihkan kampung darek tersebut dari maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Kepada Antara, AKBP Juliani Prihartini menyampaikan berperan itu bersama - sama tidak cukup Polri saja, tidak hanya TNI saja tapi semua pemangku kepentingan termaksud pemerintah daerah bagaimana bersama-sama dan terbukti peredaran narkoba di kampung darek mulai berkurang walaupun belum zero dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba, ucapnya.
Lanjut AKBP Juliani, melalui program bersih narkoba bagaimana kampung darek itu bersih dari yang diinginkan bersama, polisi bersama pemerintah lingkungan, kelurahan, tokoh pemuda, dan masyarakat setempat telah berhasil memukul mundur bandar - bandar narkoba yang melakukan transaksi haramnya di kampung darek itu.
Memang belum maksimal akan tetapi polisi hadir untuk memberikan pelayanan hukum terbaik sehingga masyarakat dan generasi masa depan terhindar dari narkoba yang dapat merusak baik dari segi moral dan akhlak, tutup AKBP Juliani Prihartini.