Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan segera mengoptimalkan pemanfaatan APBD untuk menggerakkan perekonomian daerah karena dana yang masih tersimpan di bank mencapai Rp1,6 triliun.
"Sebenarnya yang itu Rp1,6 triliun, karena memang yang saya lihat di situ datanya beda-beda sedikit saja," ujar Bobby di Kantor Wali Kota Medan, Jumat (17/9).
Ia melanjutkan, "Namun kalau ditanya kenapa, apakah serapannya kurang atau seperti apa, ini kegiatannya lagi berjalan."
Baca juga: Pemkot Medan percepat vaksinasi pelajar untuk persiapan PTM
Wali kota mengatakan, saat ini masih banyak proyek yang sedang berjalan dan belum tuntas, di antaranya perbaikan infrastruktur jalan dan saluran drainase.
Ia menyebut, hal tersebut menjadi penyebab Pemkot Medan hingga kini belum bisa melakukan pembayaran, sehingga uangnya masih berada di bank.
"Memang banyak kegiatan yang sudah berjalan, tapi belum selesai. Kalau belum selesai, belum bisa pembayaran. Jadi ketika nanti sudah selesai, baru ada pembayaran," ungkap Bobby.
Wali kota juga menegaskan bahwa uang Rp1,6 triliun itu berada di bank bukan sengaja ditahan, melainkan bakal digunakan untuk membayar pekerjaan ketika proyek tuntas.
"Dari Rp1,6 triliun itu, berapa persen yang proyeknya sudah berjalan tapi belum dibayarkan. Ini yang lagi kita petakan tentunya uang yang ada di sini, dan selalu saya sampaikan juga untuk menggerakkan ekonomi," terangnya.
"Arahan Pak Presiden juga untuk menggerakkan ekonomi peran APBD itu sangat penting di tengah pandemi ini. Ini sebisa mungkin kita gunakan untuk menggerakkan ekonomi di daerah," beber Wali Kota Bobby.