Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpotensi menguat mengikuti kenaikan indeks saham di Wall Street.
IHSG dibuka menguat 16,33 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.126,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,79 poin atau 0,44 persen ke posisi 869,91.
"Kami menilai, bursa global saat ini cenderung menguat tipis atas ekspektasi perbaikan ekonomi. Sementara bursa domestik berpotensi bergerak atraktif di tengah net buy asing pada minggu ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Selain itu, mayoritas harga komoditas juga cenderung dalam tren positif. IHSG pada hari ini pun diperkirakan berpotensi menguat.
Dari eksternal, bursa saham AS ditutup menguat dengan pasar wait and see atas data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada Kamis minggu ini.
Dari pasar komoditas, harga minyak Brent ditutup menguat pada level 75,5 dolar AS per barel, emas turun ke level 1.795 per troy ons, dan nikel naik menjadi 19.935 dolar AS per ton.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Rabu (15/9) bertambah 3.948 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,18 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 267 kasus sehingga totalnya mencapai 139.682 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 11.046 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,95 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 84.963 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 75,14 juta orang dan vaksin dosis kedua 42,96 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 74,62 poin atau 0,24 persen ke 30.437,09, indeks Hang Seng turun 196,69 poin atau 0,79 persen ke 24.836,25, dan indeks Straits Times meningkat 7,87 poin atau 0,26 persen ke 3.066,48.