Tokyo (ANTARA) - Prefektur Kanagawa Jepang mengaku menemukan lagi sebuah ampul vaksin COVID-19 Moderna yang diduga berisi zat asing dan telah menahan pengedaran ampul-ampul yang tersisa.
Melalui pernyataan pada Selasa (31/8), otoritas prefektur mengatakan bahwa apoteker telah menemukan sejumlah bercak hitam di salah satu ampul saat ia memeriksa kemungkinan ada bahan asing sebelum vaksin digunakan.
Jepang menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Moderna pekan lalu setelah diberi tahu ada unsur kontaminasi di sejumlah pasokan.
Baca juga: Presiden apresiasi vaksinasi sebagai syarat ujian dan masuk pesantren
Moderna dan perusahaan farmasi Spanyol Rovi, yang mengemas botol vaksin Moderna, mengatakan penyebabnya bisa jadi masalah produksi. Regulator keamanan Eropa telah meluncurkan penyelidikan dalam insiden tersebut.
Moderna mengeklaim bahwa tidak ada masalah keamanan atau efikasi yang teridentifikasi.
Prefektur Kaganawa mengatakan distributor lokal Takeda Pharmaceutical telah mengumpulkan ampul yang diduga terkontaminasi itu. Otoritas prefektur menyebutkan sekitar 3.790 orang telah menerima suntikan vaksin dari kelompok ampul yang sama.
Penggunaan vaksin Moderna di dua wilayah Jepang pekan ini juga dihentikan sementara terkait masalah yang tampaknya berbeda, yang disebabkan oleh potongan sumbat karet ampul yang robek ketika jarum suntik salah dimasukkan.
Sumber: Reuters