Aekkanopan (ANTARA) - Para penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang penyalurannya dilakukan di daerah ditentukan oleh Kementerian. Akibatnya, terkadang muncul opini miring di tengah masyarakat karena ketidaksinkronan dengan fakta di lapangan sehingga penerima dianggap kurang tepat.
Pernyataan bernada prihatin tersebut dikemukakan Bupati Labuhanbatu Utara Hendriyanto Sitorus SE MM sebelum pembukaan Pembinaan Peningkatan Sumber Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan Karang Taruna setempat di aula Ahmad Dewi Syukur, Jumat (30/7).
Saat memberikan bantuan, pria yang juga Bendahara KT Sumut tersebut melihat ada penerima yang masih muda, dan ada juga yang diduga dari kalangan mampu. Sehingga dirasakan kurang tepat menjadi penerima manfaat program pemerintah itu.
Baca juga: Labura kembali raih KLA Pratama
Pada bagian lain, Hendriyanto menyinggung tentang pandemi COVID-19 yang terus melanda. Jika hal tersebut berlangsung terus, maka pembangunan kabupaten bermotto Basimpul Kuat Babontuk Elok itu tidak akan maksimal.
"Jadi mari kita berdoa agar COVID tidak terus berulang tahun. Kalau sampai habis jabatan saya, COVID terus ada, maka pembangunan Labura tidak dapat terlaksana dengan baik," ujar ayah dari tiga anak itu.
Hadir dalam acara itu Wakil Bupati H Samsul Tanjung ST MH, Kadis PPKB HM Suib, Plt Kadis Sosial Jhon Fery SSTP, mantan Ketua KT Labura yang juga Staf Ahli Bupati Marwansyah, Ketua KT Labura Yuda Iskandar Aruan SP MSi, Sekretaris KT Labura Rudy Syahputra Daely, para pengurus KT Kecamatan, desa dan kelurahan.
Acara juga menghadirkan narasumber pada kegiatan tersebut yaitu Ketua KT Sumut Dedi Darmawan Milaya. Acara yang diwarnai dengan pemotongan tumpeng HUT ke-13 Labura itu berlangsung tertib.
Bupati Labura prihatin penerima BST ada yang tidak tepat
Jumat, 30 Juli 2021 19:07 WIB 1117