Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis paru Nila Kartika Ratna mengatakan orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 tetap harus menjalani isolasi mandiri (isoman) meskipun hasil tes usap antigen menunjukkan hasil dirinya negatif.
Kenapa isolasi mandiri tetap harus dijalani karena bisa saja hasil tes tersebut tidak akurat mengingat masa inkubasi virus SARS-CoV-2 berada dalam durasi waktu 5 hingga 14 hari lamanya. Oleh karena itu, tes antigen akan lebih efektif penggunaan dan datanya jika tes dilakukan di hari kelima setelah melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19.
“Jadi kalau misalnya hari ini Anda kontak dengan pasien positif COVID-19, lalu hari ini periksa antigen negatif, bukan berarti kita tidak tertular. Jangan senang dulu bisa jadi virusnya masih melakukan inkubasi,” kata dokter Nila yang selama ini juga menangani kasus COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kalimantan Utara, dalam webinar Sabtu (17/7).
Baca juga: Penerima vaksin COVID-19 dosis lengkap bertambah 130.630 orang
Dalam webiner Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) itu, dokter Nila menjelaskan bahwa mengingat masa durasi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 memiliki waktu inkubasi selama dua minggu, maka sangat disarankan agar orang yang berkontak erat dengan pasien COVID-19 menjalankan isolasi mandiri.
Tentunya selama isolasi mandiri, orang dengan kontak erat sebisa mungkin tidak bertemu dengan kerumunan atau pun keluarga agar bisa meminimalisir potensi penyebaran COVID-19.
Sebagai contoh kasus, Nila mencontohkan ada seorang pemuda yang berkontak erat dengan pasien COVID-19 dari tempat kerjanya, setelah tahu ia isolasi selama lima hari dan melakukan tes antigen COVID-19 dan mendapatkan hasil negatif.
Setelah itu, rupanya karena mendapatkan hasil negatif ia memutuskan untuk bertemu dengan teman-teman dan keluarganya. Rupanya di hari kesepuluh ia mengalami gejala mulai dari demam hingga mual. Akhirnya setelah kembali menjalani tes ia terbukti positif COVID-19.
Berkaca dari contoh kasus itu, maka sangat disarankan bagi orang dengan kontak erat kasus COVID-19 agar tetap menjalankan isolasi mandiri meski mendapatkan hasil tes antigen negatif.
Dokter Nila menyarankan jika ingin mendapatkan hasil pengetesan COVID-19 yang efektif, maka sebaiknya masyarakat memilih melakukan pengetesan RT PCR untuk memastikan langsung ada atau tidaknya virus COVID-19 di dalam tubuh orang yang berkontak erat.
Jika ternyata didapati hasil positif COVID-19 usai berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi, maka masyarakat disarankan untuk segera menghubungi pihak puskesmas terdekat atau menggunakan layanan telemedisin sehingga mendapatkan penanganan COVID-19 yang efektif.