Tapanuli Selatan (ANTARA) - Semangat warga masyarakat Desa Hutaginjang, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan semakin tumbuh di tengah masa pandemi COVID-19.
Soalnya, setelah Arta Jaya dan Tapanuli Sarop Foundation memberi pelatihan teknis operasional Bank Sampah, Kamis (8/7) warga itu sadar ternyata sampah dapat memberi harapan ekonomi baru.
Ada 20 orang tergabung dalam kelompok bank sampah sumber rezeki (mayoritas kaum ibu) utusan masyarakat Hutaginjang yang dilatih.
Baca juga: Terkonfirmasi positif COVID-19 Tapsel bertambah lima orang
Selaku instruktur pelatihan langsung Direktur Arta Jaya, Armawati Chaniago bersama Sartika Permata, pihak Tapanuli Sarop Foundation selaku pendamping bank sampah sumber rejeki.
Armawati selaku pihak owner dalam penjelasannya mengajak agar kelompok bank sampah Sumber Rezeki (maupun warga lain) untuk dapat mengumpulkan sampah anorganik sebanyak mungkin.
Yang nantinya sampah-sampah itu terkumpul kemudian dijual dan ditampung Artajaya dengan harga disesuaikan disepakati sebelumnya dengan sampah seperti jenis plastik, karton dan lainnya.
"Hasil dari sampah yang dikonversi ke rupiah dan bisa merupakan tabungan kelompok ataupun siapa saja, bila merasa nilainya cukup untuk tukar sembako atau emas silahkan saja," katanya.
Baca juga: Heboh, 11 ekor kambing warga Tapsel mati mengenaskan, tiga hilang
Armawati lebih jauh berharap masyarakat Tapsel dapat mengikuti langkah warga Hutaginjang yang sudah mulai semangat mengumoul sampah-sampah, sekalian meminimalisir pencemaran lingkungan agar sehat dan bersih.
"Terus terang tahun 2021 ini Arta Jaya - Pemkab Batubara sudah "MoU" mengelola 100 ton sampah (organik dan anorganik) per hari. Hasilnya 30 persen untuk Pemkab sebagai PAD," jelasnya.
Keuntungan Pemkab Batu Bara, sebutnya, selain tidak pusing memikirkan lahan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah dan bertumpuk, malah dapat kontribusi untuj PAD 30 persen atau sesuai yang sudah di sepakati.
Baca juga: Waduh! Orangutan Tapanuli mulai rusak pohon durian masyarakat
Sebagai pendampingan kelompok Bank Sampah Sumber Rezeki Hutaginjang, Arta Jaya mengandeng mitra lamanya Sartika Permata dari Tapanuli Sarop Foundation sebagai pendampingan kelompok bank sampah.
"Kedepan tidak saja pintar mendaur ulang sampah anorganik menjadi varian home industri, kelompok bank sampah sumber rezeki akan dilatih mengolah sampah organik menjadi pupuk, pakan ternak dan lainnya sehingga menambah inkam keluarga," katanya.
Armawati dan Sartika Permata, keduanya mengatakan pelatihan teknik operasional bank sampah ini tindak lanjut sosialisasi pengolahan sampah rumah tangga yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Tapsel sebelumnya.
Sementara Kepala Desa Huta Ginjang, Iman Siregar mengapresiasi dengan mengucapkan terimakasih kepada Arta Jaya dan Tapanuli Sarop Foundation serta Dinas Lingkungan Hidup Tapsel yang telah memotivasi warga Hutaginjang diihuni 388 KK dengan 1497 jiwa.
"Semoga langkah ini dapat menjadi pilot project bagi desa-desa lain di Tapsel khususnya, apalagi dimasa pandemi COVID-19 saat ini sektor perekonomian baru dibutuhkan untuk inkam keluarga," katanya.
Sampah di Desa Hutaginjang Tapsel memberi harapan ekonomi baru
Kamis, 8 Juli 2021 21:57 WIB 3721