Madina (ANTARA) - Bantuan rumah kaca (green house) pengolahan kopi kapasitas 20 ton dari Bank Indonesia (BI) Sibolga di Desa Simpang Duhu Lombang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing mengalami kerusakan parah.
Dari pantauan ANTARA ada tiga unit rumah kaca pengolahan kopi yang mengalami kerusakan serius. Salah satunya pada bagian atap banyak yang robek.
Jaringan listrik juga tidak berfungsi. Beberapa bagian pintu juga banyak ditemukan yang rusak.
Baca juga: Lima KM dari ibukota Madina, Desa ini belum teraliri listrik
Belum juga dengan sarana jalan pendukung ke lokasi yang begitu sulit dilalui akibat fasilitas jalan pendukung yang tidak memadai.
Dari pengakuan warga setempat, semenjak green house berdiri tidak pernah sama sekali digunakan untuk pengolahan kopi sebagaimana tujuan pendiriannya.
Padahal, bantuan tersebut sebagai bentuk dukungan dan dorongan BI bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Desa Simpang Duhu Lombang, Amin Batubara yang dikonfirmasi, mengaku tidak mengetahui seluk beluk pembangunan green house di wilayah desanya itu. Ia juga mengaku tidak mengetahui koperasi apa yang mengelola green house tersebut.
"Kami tidak menguasai dasar dan tujuan pembangunannya. Tapi peresmiannya kami diundang untuk menyampaikan terima kasih. Di situ ada bapak Sihar Sitorus dan bapak Teguh dari DPRD Madina. Kata mereka bantuan tersebut kepada koperasi petani kopi, tapi sampai sekarang kami tidak tahu koperasi apa dan siapa anggota maupun pengurusnya," ungkap Amin
Senada juga disebutkan Kepala Desa Simpang Duhu Dolok, Imbalo.
Ia juga mengaku tidak memahami asal usul pembangunan green house tersebut
"Kami tidak kuasai asal usul bangunan itu, kami hanya diberitahu soal pembangunannya dan diundang pada saat peresmiannya," tuturnya
Baik Amin Batubara maupun Imbalo, keduanya membenarkan sejak diresmikan green house tersebut sama sekali tidak pernah berfungsi dan digunakan.
Secara terpisah, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sibolga, Aswin Kosotali yang dihubungi ANTARA, Kamis (8/7) menyebutkan, bahwa pihaknya telah mendengar kondisi bangunan green house tersebut dan berjanji akan menindaklanjutinya.
"Terkait dengan kondisi itu, kami juga sudah komunikasi dengan pihak koperasi dan pihak terkait. Dan mereka akan berjanji untuk memperbaiki dan menggunakannya. Terimakasih sudah di infokan dan ini akan menjadi masukan bagi kami," ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, bangunan green house bersumber dari Program Sosial Bank Indonesia (BI) cabang Sibolga dengan nilai bantuan sebesar Rp 879,4 juta lebih.
Sedangkan koperasi penerima bantuan tersebut adalah Koperasi Permata Tanah Madina dan Koperasi Simpang Duhu Dolok Sejahtera.
Koperasi Permata Tanah Madina, menerima bantuan tiga unit bangunan green house (rumah kaca) untuk pengolahan kopi kapasitas 20 ton.
Sedangkan, Koperasi Simpang Duhu Dolok Sejahtera, menerima bantuan pompa air, mesin babat, mesin rousting kopi, dan boiler.
Tiga bulan diresmikan, green house bantuan BI di Madina sudah rusak
Kamis, 8 Juli 2021 16:11 WIB 3059