Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus berupaya meningkatkan produksi kedelai untuk menekan kekurangan komoditas itu yang diperkirakan sebesar 174.825 ton di tahun 2021.
"Tahun 2021 ini, produksi kedelai Sumut ditargetkan sudah sebesar 1.494 ton di tengah ada kebutuhan yang diperkirakan hingga sebanyak 176.319 ton, sehingga kekurangan sangat besar, "ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar di Medan, Kamis (1/7).
Baca juga: Bulog Sumut masih tunggu pasokan tepung terigu dari pusat
Proyeksi produksi kedelai Sumut yang sebanyak 1.494 ton itu diperhitungkan dari luas panen yang bisa 957 hektare dengan produktivitas 15,61 kwintal per hektare.
Meski produksi terus meningkat belum seimbang dengan kebutuhan yang naik terus atau sudah 176.319 ton.
Tanaman kedelai memang masih sulit dikembangkan di Sumut karena faktor alam.
Dari 33 kabupat/kota di Sumut, hanya 11 daerah yang cocok ditanami kedelai seperti Nias, Nias Utara, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Asahan, Simalungun, Padanglawas, Padanglawas Utara, Padangsidempuan, Langkat dan Serdangbedagai.
Itu pun produksinya belum dan bahkan tidak bisa maksimal karena faktor alam.
Ada pun produksi kedelai tertinggi yakni Padanglawas yang diproyeksikan sebanyak 561 ton, Langkat 429 ton dan Padanglawas Utara 168 ton.
"Harapannya, proyeksi produksi kedelai Sumut bisa tercapai bahkan lebih agar defisit bisa ditekan setiap tahun, " katanya.
Bahrudin menjelaskan, kekurangan kedelai di Sumut itu dipasok dari Jawa dan bahkan impor.
" Kekurangan itu yang sering membuat gejolak harga kedelai sehingga memang produksi harus ditingkatkan walau terkendala faktor lahan atau alam yang kurang sesuai untuk kedelai itu, "katanya.