Asahan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Asahan menyalurkan dana pinjaman bergulir sebesar Rp 620 juta kepada 77 pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM). Hal ini untuk membangkitkan pelaku usaha di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan Drs. H. Witoyo mengharapkan dana pinjaman bergulir tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para penerimanya khususnya dalam pengembangan usaha. Apalagi ditengah pandemi Covid-19 dana pinjaman bergulir ini dapat digunakan untuk pengembangan usaha, sehingga UMKM bisa bangkit.
Baca juga: Kabupaten Asahan akan bentuk gugus tugas KLA
Witoyo menjelasakan pelaku usaha mikro agar dapat mempergunakan dana pinjaman bergulir tersebut dengan sebaik baiknya untuk pengembangan usahanya. Dana mengembalikan dana pinjaman bergulir sesuai dengan jadwal jatuh tempo pinjamannya.Karena dana tersebut akan digulirkan kembali kepada pelaku usaha mikro lain yang membutuhkannya, dan agar para pelaku bisa kembali mengajukan pinjaman bila sudah lunas pinjamannya.
“Dana pinjaman bergulir bukan merupakan dana bantuan atau hibah, melainkan dana pinjaman yang bersumber dari APBD Asahan. Tujuannya untuk membantu penguatan modal kepada pelaku usaha mikro dan koperasi, sehingga terwujudnya pengembangan dan kemandirian pelaku usaha mikro guna mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah,” ungkap Witoyo, Kamis (24/06/21)
Penyaluran dana pinjaman bergulir tersebut dilakukan secara simbolis oleh Kadis Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan yang telah melalui verifikasi administrasi dan faktual oleh UPT pengelola dana pinjaman bergulir. Penyerahan dana tersebut dilaksanakan di aula kantor Kopdag Kabupaten Asahan dengan menyerahkan buku tabungan.
Ada 10 Kecamatan yang menerima dana bergulir tersebut, yakni Kecamatan Kisaran Barat, Kisaran Timur, Air Batu, Air Joman, Rawang Panca Arga, Pulo Bandring, Simpang Empat, Tanjung Balai, Silau Laut dan Kecamatan Sei dadap.