Medan (ANTARA) - Volume dan nilai ekspor kopi Sumatera Utara pada 2020 turun dibandingkan 2019 atau tinggal 53.585 ton dengan nilai devisa 259,114 juta dolar AS.
.
"Pada 2019 volume ekspor kopi Sumut mencapai 61.676 ton senilai 337,293 juta dolar AS," ujar Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam di Medan, Rabu.
Penurunan volume dan nilai ekspor tersebut dampak pandemi COVID-19 yang melanda secara global termasuk negara importir terbesar kopi Sumut seperti Amerika Serikat, Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok.
Baca juga: Pemkab Dairi komitmen kembalikan kejayaan Kopi Sidikalang
Saidul menyebutkan, ekspor kopi Sumut terbanyak tetap jenis arabika.
Ekspor kopi arabika melalui Pelabuhan Belawan pada 2020 berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) mencapai 49.031 ton senilai 237,054 juta dolar AS.
Ekspor arabika di 2020 turun dibandingkan 2019 yang mencapai 58.674 ton senilai 327,580 juta dolar AS.
"Jenis arabica selalu mendominasi ekspor kopi Sumut sejalan dengan semakin sedikitnya produksi robusta," katanya.
Saidul Alam tidak bisa memprediksi ekspor kopi Sumut tahun 2021 dengan alasan masih ada pandemi COVID-19 yang mengganggu perdagangan.
.
"Harapannya volume dan nilai ekspor kopi membaik kembali di 2021, walau sedikit ragu karena pandemi COVID-19 masih ada," ujarnya.