Medan (ANTARA) - KPU Sumatera Utara memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), karena dinilai memberikan dan menunjukkan komitmen yang tinggi serta melakukan berbagai kreatifitas dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 di Sumatera Utara.
Penghargaan tersebut langsung diserahkan Ketua KPU Sumut kepada Rektor UMSU dan Dekan FISIP dalam sebuah acara yang digelar di Auditorium UMSU, kampus Jalan Mukhtar Basri, Jumat (11/12).
“Kami lihat, kegiatan-kegiatan kreatif banyak dilakukan UMSU terkait Pilkada 2020 ini. Berbagai kreasi tersebut sangat mendukung suksesnya Pilkada di 23 kabupaten/kota di Sumut. Kami bersyukur. Kami bangga melihat UMSU,” ujar Herdensi, S.Sos, MSP, Ketua KPU Sumut dalam sambutannya pada acara tersebut.
Baca juga: UMSU juara umum monev mutu LLDikti Sumut 2020
Dalam kesempatan itu hadir juga anggota KPU Sumut Yulhasni dan Syafrialsyah, Sekretaris KPU Sumut Irwan Zuhdi Siregar, dan staf KPU Sumut. Pihak UMSU, selain Rektor Dr. Agussani, MAP, hadir juga WR 1 Dr. Muhammad Arifin Gultom, WR 2 Dr. Akrim, WR 3, Dr Rudianto, Sekretaris Universitas Gunawan, MTH, Dekan FISIP Dr. Arifin Saleh Siregar, WD 3 FISIP Abrar Adhani, M.IKom dan pimpinan fakultas lainnya.
Herdensi menyatakan, awalnya banyak pihak yang meragukan pelaksanaan Pilkada serentak kali ini berjalan lancar karena salah satunya dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. Bahkan, ada anggapan pilkada akan menimbulkan klaster baru penyebaran virus corona.
“Tetapi keraguan itu terjawab. Alhamdulillah Pilkada berjalan baik. Masyarakat ternyata taat dan patuh melaksanakan protokol kesehatan saat pencoblosan,” ujarnya.
Menurut Herdensi, salah satu pihak yang memberikan pendidikan politik terkait kepatuhan itu salah satunya UMSU. Pendidikan terhadap pemilih yang salah satunya kampanye Jangan Takut ke TPS, kata Herdensi, sangat membantu. “Makanya layak kami beri apresiasi. Mudah-mudahan UMSU terus mendukung dan melanjutkan pendidikan politiknya hingga tahapan pilkada selesai,” tegasnya.
Rektor UMSU Dr. Agussani menyambut baik penghargaan dari KPU Sumut tersebut. “Terima kasih atas spontanitas ini. Kami senang mendapat penghargaan ini. Apresiasi ini harus kami syukuri dan kami jadikan sebagai motivasi untuk lebih baik dan terus berkomitmen untuk memberi kontribusi demi kemajuan daerah dan bangsa,” ujarnya.
Menurut Rektor, UMSU juga bangga soal kepatuhan masyarakat, baik dari aspek waktu pelaksanaan pencoblosan maupun ketaatan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi covid 19. Keberhasilan KPU Sumut ini tak terlepas dari tata kelola institusi di KPU dan jajarannya.
Dalam mendukung pelaksanaan Pilkada 2020 ini, Rektor memaparkan pihaknya memang terus membuka ruang seluas-luasnya kepada semua civitas akademika UMSU untuk berpartisipasi aktif menyukseskan Pilkada serentak di masa Pandemi Covid 19. Memfasilitasi berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, dan diskusi yang berkaitan dengan Pilkada serentak 2020.
Selain itu, UMSU juga merestui dosen-dosennya yang diberi amanah dan terlibat aktif sebagai Tim Panelis Penyusun Pertanyaan Debat Publik Pilkada Serentak yang diselenggarakan KPU kabupaten/kota. Termasuk beberapa dosennya dipercaya menjadi moderator debat publik pilkada serentak yang diselenggarakan KPU kabupaten/kota.
“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan, dapat membantu kesuksesan Pilkada serentak di masa Pandemi Covid 19 ini,” tegasnya.
Sebelumnya Dekan FISIP Dr. Arifin Saleh menyampaikan pihaknya melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mendukung suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020. Di antaranya, diskusi, webinar nasional.
“Jangan Takut ke TPS” menghadirkan pembicara KPU RI Pramono, survei terkait partisipasi pemilih dan persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan Pilkada di masa pandemi COVID-19.
Kemudian sosialisasi melalui flyer sukseskan pilkada dengan jargon Ayo Jangan Takut ke TPS yang disebar melalui akun sosial media semua civitas akademika FISIP UMSU. Selain itu, FISIP juga melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa menurunkan dosen dan mahasiwa sebagai relawan pemantau/pengawas di TPS masing-masing.
