Sibolga (ANTARA) - Meskipun kurang dihiraukan masyarakat, namun petugas dari Puskesmas Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Sibolga, Sumatera Utara, terus melakukan imbauan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) COVID-19.
Ada pun bentuk imbauan yang dilakukan petugas dari Puskesmas ini yaitu, berkeliling menggunakan mobil Puskesmas ke pasar yang ada di kawasan Puskesmas Parombunan, agar tidak lupa memakai masker.
Selain itu juga, mereka turun ke masyarakat untuk menyampaikan penerapan 3M yaitu, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Igustina Sari salah seorang pegawai Puskemas Parompunan yang turun ke lokasi Pasar Impres, Kelurahan Aek Habil, Sibolga, mengatakan, bahwa sudah menjadi program mereka untuk turun keliling menggunakan mobil Puskesmas untuk mengimbau masyarakat. Apalagi di tempat-tempat keramaian.
Baca juga: Ada "es gak jelas" di Sibolga, tetapi penghasilannya jelas
“Respon masyarakat beragam, ada yang peduli dan ada juga yang kurang. Sama seperti yang bapak lihat. Bahkan ada juga yang tidak memakai masker padahal mereka berada di tempat keramaian. Pun demikian kami tetapi mengimbau masyarakat agar selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ujarnya, Jumat (13/11).
Ditanya apakah ada pemberian masker bagi warga, menurutya, ada. Hanya saja tidak setiap saat.
“Pembagian masker ada kita lakukan, hanya saja tidak setiap hari. Dan imbauan yang kami lakukan ini lebih menekankan kepada kesadaran masyarakat untuk mematuhi Prokes. Karena kalau bicara soal masker sudah mudah didapat, tinggal niat untuk memakai maskernya yang perlu kita ingatkan. Mudah-mudahan dengan seringnya kami turun dan melakukan imbauan, masyarakat semakin sadar,” jawab wanita berhijap itu, didampingi rekannya Kumala Sari.
Sementara itu beberapa warga yang berada di Pasar Impres yang dimintai tanggapannya terkait penerapan 3M mengatakan, mereka sudah sering mendengar istilah itu, dan sudah mengerti maksunya. Hanya saja sering lupa memakai masker kalau keluar rumah.
“Sering lupa memakainya (masker). Padahal sudah selalu diimbau agar memakai masker, bahkan sampai ada razia masker. Tetapi itulah rasa kesadaran itu belum melekat, sehingga sering lupa membawa maskernya. Mudah-mudahan dengan diingatkan terus, kesadaran untuk mematuhi 3M semakin tumbuh,” ujar Berti Hutagalung (42).
Berbeda dengan pengakuan Sarma Sitorus (32), bahwa dirinya tidak pernah lupa untuk menggenakan masker setiap keluar rumah. Karena dengan cara itulah bisa menghindari penularan COVID-19.
“Tidak ada cara lain untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini selain 3M. Dan itu bukan hal yang sulit untuk dikerjakan asalkan ada niat dan kemauan. Mudah-mudahan dengan seringnya petugas kesehatan turun ke lapangan dan mengimbau masyarakat, kesadaran itu semakin meningkat,” harapnya.