Riau (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membutuhkan tambahan tenaga medis untuk menangani COVID-19 karena kasus positif virus tersebut menunjukkan peningkatan hingga rata-rata 200 kasus per hari.
"Karena itu dalam waktu dekat ini Pemprov Riau akan membuka rekrutmen untuk dokter dan perawat mengisi kebutuhan rumah sakit dan tempat isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah," kata Gubernur Riaiu Syamsuar di Pekanbaru, Selasa (15/9).
Untuk memenuhi kekurangan tenaga medis, kata dia, instansi bidang kesehatan, termasuk rumah sakit akan melakukan rekrutmen sendiri, namun tetap bekerja sama dengan IDI dan PPNI.
Ia mengatakan pentingnya tenaga medis yang direkrut itu bisa diberikan pembekalan dan pelatihan.
Pelatihan kepada tenaga medis yang akan direkrut itu, kata dia, diperlukan sebagaimana tanggapan sejumlah rumah sakit bahwa mereka tidak bisa langsung bekerja, namun harus diberi petunjuk-petunjuk terlebih dahulu agar siap bekerja sesuai protap penanganan COVID-19.
"Diharapkan tenaga medis yang direkrut, nantinya merupakan orang-orang yang siap bekerja, dan bisa segera membantu upaya percepatan penanganan COVID-19 di Provinsi Riau," katanya.
Ia juga mengatakan tentang akan adanya pembicaraan lanjutan terkait dengan tenaga medis, seperti Pemkot Pekanbaru yang juga membutuhkan sekitar 200 tenaga medis.
Pemprov Riau baru melakukan pendataan jumlah kebutuhan tenaga terkait dari RSUD Arifin Achmad dan Dinas Kesehatan.
"Kalau di Dinas Kesehatan nanti mereka akan melayani di fasilitas-fasilitas di luar rumah sakit tapi khusus rumah sakit, mereka diberikan kebebasan untuk merekrut dokter dan perawatannya dan untuk jumlah yang dibutuhkan belum ditetapkan," kata dia.
Ia mengaku telah memerintahkan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk menghitung kebutuhan tenaga medis.
"Saya minta ini dalam satu atau dua hari ke depan, masing-masing pihak menyiapkan jumlah tenaga medis sesuai kebutuhan berkaitan dengan pelayanan isolasi mandiri," kata dia.
Pemprov Riau butuh tambahan tenaga medis untuk tangani COVID-19
Rabu, 16 September 2020 7:25 WIB 1927