Bek kiri 33 tahun itu merupakan rekrutan ketiga Marseille pada bursa transfer musim panas, dan akan menjadi pelapis bagi Jordan Amavi.
Baca juga: Pelatih Prancis beri kesempatan Camavinga unjuk gigi
"Nagatomo adalah Olympian," demikian diumumkan Marseille melalui media sosialnya, sambil menyebut kekuatan sang pemain adalah "prajurit yang bengis" dan "kecepatan bak kilat."???????? ????????/???????? ???????????????? ???????????????????????? ????
— Olympique de Marseille (@OM_Officiel) August 31, 2020
Booster ???????????????????????????????????????? ???????????????????????? found
???????????????????????????????? done
???????????????????? cards won
???????????????????????????? @YutoNagatomo5 ????#DroitAuBut pic.twitter.com/55vNuTn9Kc
Pelatih Andre Villas-Boas sebelumnya telah mengindikasikan bahwa Nagatomo akan segera direkrut, setelah ia menyelesaikan tes medisnya.
"Ia memiliki pengalaman sebagai kapten, pemimpin di ruang ganti, ia berbicara dalam tujuh bahasa," kata Villas-Boas.
Baca juga: Transformasi PSG setelah injeksi Emir Qatar
Nagatomo bermain selama tujuh musim di Inter Milan (2011 sampai 2018). Ia telah 122 kali memperkuat timnas Jepang, memenangi Piala Asia pada 2011, dan tampil pada tiga edisi Piala Dunia.
Nagatomo menjadi pemain Jepang ketiga yang berseragam Marseille, setelah Koji Nakata (2005 sampai 2006) dan Hiroki Sakai yang telah berada di klub itu sejak 2016..
Marseille telah merekrut dua pemain 21 tahun, gelandang Prancis Pape Guaye dari Watford dan bek Argentina Leonardo Balerdi yang dipinjam dari Borussia Dortmund.
Villas-Boas mengatakan perekrutan Nagatomo dengan cuma-cuma membuat Marseille masih memiliki uang untuk mengupayakan membeli seorang penyerang.