Tapanuli Selatan (ANTARA) - Kelompok Ibu-ibu dasawisma Kelurahan Sumber Karya, Kecamatan, Binjai Timur diberikan edukasi pemanfaatan bahan limbah dapur menjadi cairan ajaib eco enzyme yang baik digunakan untuk penyubur tanaman.
"Ibu-ibu ini dilatih Puji Wahyu Mulyani calon dosen Polbangtan Medan berkolaborasi Komunitas Smart Agent Network For Development Initiative (SANDI)," kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini yang menghubungi, Selasa (25/8).
Baca juga: Polbangtan Medan dampingi 23 Model Kostratani Sumut
Tujuannya mendorong kalangan ibu-ibu rumahtangga termotivasi, terinovasi serta kreatif dimasa adaptasi kehidupan baru ditengah pandemi COVID 2019 dan sejalan himbauan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.m (SYL).
"Mentan SYL memerintahkan pihaknya termasuk Polbangtan di masa pandemi COVID-19 agar berjuang keras memastikan kebutuhan pangan seluruh warga negara Indonesia tetap terpenuhi," katanya.
Baca juga: Kongreslub Virtual IMPI hadirkan wajah baru organisasi dengan masuknya PEPI
Limbah dapur yang dimanfaatkan dalam edukasi ini yakni ampas kulit buah-buahan dan sayuran kemudian di olah menjadi eco enzyme untuk pupuk organik, pestisida alami serta nutrisi untuk kesuburan tanaman.
"Apalagi masa pandemi salah satu hikmanya semakin meningkatnya minat masyarakat untuk mengembangkan koleksi tanaman hias dan pemanfaatan tanaman pekarangan sebagai sumber rumah tangga, maka butuh pupuk," sebutnya.
Cairan 'ajaib' eco enzyme asal limbah rumah tangga ini yang ramah lingkungan ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat (petani) meringankan biaya kebutuhan pemeliharaan tanaman (usaha tani) apalagi dimasa COVID-19.
Siapkan bahan bakunya seperti: ampas/ kulit buah-buahan seperti pisang, semangka, nenas, papaya, timun, dan lain-lain (sebanyak 300 gram), air bersih (1.000 ml), larutan air gula pasir/ gula merah (100ml) bisa juga digantikan dengan molase (tetes tebu) harganya lebih rendah dibanding gula putih/gula merah.
Setelah itu ampas/ kulit buah-buahan potong kecil-kecil berukuran yang terkecil (1cm), setelah itu, potongan iti dimasukan ke dalam wadah botol air mineral kemasan 1.500 ml. Lalu tambahkan air bersih, dan tambahkan larutan gula pasir/ gula merah dan aduk hingga merata.
Setelah bahan eco enzyme disimpan selama lebih kurang 3 bulan baru dapat siap untuk digunakan sebagai pupuk organic, pestisida alami, cairan pembersih lantai, peralatan rumah tangga dan lainnya.