Sibolga (ANTARA) - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Sibolga, Firmansyah Hulu menegaskan sampai saat ini hanya dua warga Sibolga yang positif COVID-19, bukan 10 orang seperti disebutkan dalam pemberitaan salah satu TV lokal di Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Hal itu disampaikan Firmansyah Hulu untuk meluruskan kesimpangsiuran informasi yang dapat membuat keresahan di tengah masyarakat.
“Iya coba diluruskan, karena sangat jelas yang saya bilang di situ (saat konferensi pers) adalah reaktif, bukan positif,” kata Firmansyah kepada wartawan, Minggu (5/7/2020).
Baca juga: Seorang dokter di RSU FL Tobing Sibolga positif COVID-19
Dia menjelaskan, reaktif dengan positif adalah dua hal yang sangat berbeda. Istilah reaktif ditujukan untuk hasil rapid test. Rapid test adalah sebuah alat skrining COVID-19, bukan alat diagnostik.
“Alat diagnostik COVID-19 yakni RT-PCR dan TCM. Dan hasil dari ke dua pemeriksaan dengan cara ini bukan memakai istilah reaktif, tapi sudah positif atau negatif,” jelas Firmansyah.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa sampai saat ini, baru 2 orang warga Sibolga yang terkonfirmasi COVID-19, yaitu, NS (67) warga Kelurahan Simaremare, yang saat ini dirawat di RSUD Tarutung, satu lagi tenaga medis (dokter) di RSU FL Tobing.
“Pasien yang di Tarutung positif melalui pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) dan tenaga medis RSU FL Tobil melalui pemeriksaan Real Time Polimerase Chain Reaction (RT-PCR) di RS USU Medan,” jelas Firmansyah menambahkan.
Sebelumnya, pada pemberitaan salah satu TV lokal yang tayang di saluran TV kabel di Kota Sibolga, disebutkan ada 10 warga Sibolga yang positif COVID-19.
Pemberitaan yang sama juga ditayangkan melalui saluran youtube, dan tersebar di aplikasi pesan singkat whastapp, sehingga membuat masyarakat bertanya-tanya terkait kebenaran informasi itu.
Kadiskes: hanya 2 yang positif COVID-19 di Sibolga, bukan 10 orang
Minggu, 5 Juli 2020 15:56 WIB 2436