Medan (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) mulai menyalurkan 17.075 paket bantuan untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak COVID-19 di Sumatera Utara.
"Bantuan paket BaLaSa (Bahan Pokok Lauk Siap Saji) Kemenparekraf/Baparekraf di Sumut melalui pihak kepolisian dilakukan mulai 2 hingga 6 Juli 2020," ujar Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan Kemenparekraf, Alexander Reyaan di Medan, Kamis, usai melepas pengiriman paket BaLaSa tersebut ke kabupaten/kota di Sumut.
Bantuan untuk Sumut diberikan sebanyak 17.075 paket yang berisikan beras 5 kg, minyak goreng dua liter, tepung terigu 1 kg, mie telur 200 gram dua bungkus, dan kentang kering 150 gram.
Baca juga: Pemerintah bantu 17.000 pekerja pariwisata di Sumut terdampak COVID-19
"Paket bantuan yang penyiapannya dibantu oleh Poltekpar Medan merupakan salah satu program bantuan yang dilakukan Kemenparekraf untuk pelaku pariwisata yang terdampak COVID-19, " ujar Alexander.
Selain paket bantuan BaLaSa, Kemenparekraf melakukan memberikan pelatihan kepada pekerja, serta stimulus kepada pengusaha pariwisata yang terdampak.
"Sektor pariwisata adalah sektor yang paling pertama terkena dampak positif pandemi COVID-19. Jadi pemerintah sangat peduli untuk membantu seperti BaLaSa yang diberikan ke berbagai provinsi, " ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumut dr Ria Novida Telaumbanua mengapresiasi bantuan Kemenparekraf karena hasil laporan ada 15nribuan pekerja pariwisata di Sumut yang terdampak pandemi COVID-19.
Direktur Politeknik Pariwisata Medan Anwari Masatif menegaskan sebagai perpanjangan Kemenparekraf, Poltekpar Medan berupaya maksimal menjalankan tugasnya.
Poltekpar menyediakan tempat dan termasuk petugas membantu pengemasan paket bantuan itu.
"Dalam situasi pandemi COVID-19, semua harus bersatu/kompak dalam menjalankan berbagai program menangani dampak COVID-19, " ujar Anwari.