Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang sudah dikirim ke bank data global, virus corona yang beredar di Indonesia ada yang sama dengan virus yang beredar di Eropa.
"Satu itu memang masuk kategori G. Kategori G itu dianggap adalah virus yang seolah-olah berasal atau berkembang di Inggris atau di Eropa tepatnya," katanya melalui video yang disiarkan di YouTube pada Rabu.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia telah mengirimkan sembilan hasil pengurutan genom dari virus corona tipe SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia ke GISAID, yang mengelola bank data hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 dari seluruh dunia.
Baca juga: Biden sebut Trump 'orang sangat tolol' karena tidak memakai masker
Baca juga: Melihat risiko tertular virus corona dari berbicara
Hasil pengurutan genom SARS-CoV-2 yang sudah dikirim ke GISAID meliputi tujuh hasil pengurutan genom yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan dua hasil pengurutan genom yang dilakukan oleh Universitas Airlangga Surabaya.
Bambang mengatakan bahwa delapan dari sembilan hasil pengurutan genom virus corona yang sudah dikirimkan ke GISAID masuk dalam kategori others, di luar tiga kategori utama SARS-CoV-2 yang ditentukan oleh GISAID yakni S, G, dan V.
Baca juga: Melalui Instagram, Via Vallen ajak masyarakat untuk tak kucilkan pasien positif COVID-19
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 terus meningkat menjadi 5.402 orang
Pengurutan genom virus SARS-CoV-2 di Indonesia masih terus dilakukan. Lembaga Eijkman menargetkan 100 hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 yang bersirkulasi di Indonesia.
Pengurutan genom diperlukan untuk memahami karakter virus penyebab COVID-19 yang ada di Indonesia dan asal virus itu, serta mengembangkan vaksin dan obat spesifik COVID-19.
"Kita mulai memperbanyak whole genom sequencing (pengurutan genom menyeluruh) untuk mempelajari karakter virus yang bersirkulasi di Indonesia," kata Bambang.