Medan (ANTARA) - Kelompok Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) Najah Group dilakoni alumni Polbangtan Medan berhasil meraup keuntungan ditengah wabah COVID-19.
Bahan bumbumasak Kayu Manis yang diolah menjadi bubuk kulit manis oleh PWMP Najah Group cukup laris manis ditengah mewabahnya virus corona disease 2019 (COVID-19).
Alamat pengusaha agribisnis yang mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian RI ini di Desa Siundol, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas, dan di Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Petisah, Medan.
Baca juga: Swakarya mahasiswa Polbangtan Medan tambah uang saku di tengah wabah COVID-19
Baca juga: Penuhi kebutuhan pangan, Polbangtan Medan panen jagung manis
Produksinya sudah beredar luas di pasar-pasar tradisional, toko-toko bumbu dan outlet Dinas Pertanian, yang akhir-akhir ini permintaan pasarnya jauh meningkat.
"Banyak masyarakat meyakini bubuk kau manis sebagai bahan dapur ini dapat meningkatkan imun tubuh untuk melawan virus corona yang semakin mengkhawatirkan," kata Armila Fazri Nasution Ketua Kelompok PWMP Najah Group yang menghubungi, Selasa (
Menjalankan bisnis bubuk ini, Armila bersama dua rekan alumni Polbangtan Medan lainnya yakni Nurdania Siregar serta perwakilan pemuda tani Abdul Hakim Siregar.
"Bubuk yang dikemas dalam botol seukuran 65gr diberi merek "Cinnamon Ground" ini dijual seharga Rp20 ribu/botolnya, saat ini dalam per hari bisa terjual Rp4 juta lebihi," ujarnya.
Terpisah, Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini, sangat mengapresiasi kelompok PWMP Najah Group yang telah mampu menunjukkan eksistensinya sebagai wirausahawan.
"Kiranya apa yang dilakoni PWMP Najah Group menjadi penyemangat serta memotivasi generasi muda khususnya alumni Polbangtan Medan untuk lebih berbuat di bidang pertanian lebih maju," harap Yuliana.