Tapanuli Selatan (ANTARA) - Sekolah SMK Negeri 1 Sipirok, di Kabupaten Tapanuli Selatan sepakat penghapusan pelaksanaan Ujian Nasional atau UN 2020 oleh pemerintah dikarenakan wabah virus corona (COVID-19).
"Keputusan pemerintah menghapus UN 2020 merupakan kebijakan yang tepat guna melindungi kesehatan jiwa jutaan pelajar termasuk pelajar Tapanuli Selatan," kata Kepala Sekolah SMKN 1 Sipirok Adanan, SP kepada ANTARA, Rabu (25/3).
Baca juga: Masyarakat Tantom Angkola 'perang' melawan COVID-19
Walaupun SMKN 1 Sipirok sendiri sudah baru selesai melaksanakan UNBK 2020 pekan kemarin. Namun, masih akan berjalan ada dua tahap ujian yakni Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Kompetensi Kejuruan.
"Untuk UAS yang dimulai 23-28 Maret 2020 seluruh 159 siswa terpaksa menggunakan Android. Karena intruksi Gubsu proses belajar mengajar tatap muka dipindahkan ke rumah masing-masing akibat wabah COVID-19," katanya.
Baca juga: Bupati Tapsel lapor ke Gubsu siapkan ruang 9 tempat tidur isolasi COVID-19
Dalam pelaksaan UAS, bahan materi ujian dikirimkan ke android masing-masing peserta ujian (siswa) lewat WhatsApp. Setelah diberi waktu untuk mengisi, kemudian lembar jawaban ujian multiple choice yang ditulis di kertas di foto dan lalu dikirimkan ke guru melalui WA.
"Mudah-mudahan hari pertama hari kedua UAS berjalan lancar-lancar saja. Apalagi dari awal sudah ada pemberitahuan bagi daerah siswa yang belum tidak ada signal untuk sementara mencari lokasi yang ada signalnya," katanya.
Walau seluruh siswa dan tenaga pendidik berada dirumah sementara, namun proses belajar mengajar lewat daring melalui "crome clasroom" tetap berjalan setiap hari, yang laporannya dibuktikan dengan secara online.
Lebih jauh Adanan menambahkan bahwa SMKN 1 Sipirok satu-satunya sekolah tingkat SMK di Tapanuli Selatan yang telah sudah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Meski sudah melaksanakannya, SMKN1 Sipirok sepakat UN dihapus
Rabu, 25 Maret 2020 15:03 WIB 1218