Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi bergerak variatif dibayangi sentimen wabah COVID-19 yang sudah masuk ke Tanah Air.
IHSG dibuka menguat 70,05 poin atau 1,31 persen ke posisi 5.431,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 16,94 poin atau 1,97 persen menjadi 876,27.
Baca juga: IHSG awal pekan melemah seiring koreksi bursa saham global
"Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan IHSG bergerak "mix" mengikuti pasar AS yang ditutup positif. Namun investor diharapkan berhati-hati ditengah sentimen Virus Corona di Indonesia yang diperkirakan akan tetap mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam riset yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Istana Kepresidenan periksa suhu tubuh setiap tamu dan pejabat
Pada perdagangan Senin (2/3) lalu, bursa saham AS ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 5,1 persen, S&P meningkat 4,6 persen dan Nasdaq naik 4,5 persen.
Pelaku pasar berekspektasi bahwa bank sentral di berbagai negara tengah berencana memangkas suku bunga.
Demikian juga dengan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 18 Maret 2020 mendatang sebanyak 50 basis poin.
Dari Asia, perdagangan kemarin ditutup bervariasi, sedangkan IHSG ditutup melemah. Penurunan IHSG menjadi respon pasar atas berita kasus pertama Virus COVID-19 di Indonesia terkonfirmasi telah terjangkit pada dua orang WNI di wilayah Jakarta.
Pasar obligasi juga ikut terkoreksi dimana yield FR0082 tenor 10 tahun yang biasanya menjadi acuan pasar, mengalami kenaikan imbal hasil (yield) 7,6 bps menjadi 6,96 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 13,7 poin atau 0,06 persen ke 21.330,4, indeks Hang Seng menguat 122,2 poin atau 0,46 persen ke 26.413,9, dan indeks Straits Times menguat 26,53 poin atau 0,08 persen ke 3.034,25.
IHSG diprediksi bergerak variatif dibayangi sentimen wabah COVID-19
Selasa, 3 Maret 2020 10:34 WIB 851