Kabul (ANTARA) - Afghanistan pada Senin menemukan kasus virus corona pertama di negara tersebut saat laporan kasus COVID-19 di luar China meningkat.
Menteri Kesehatan Ferozuddin Feroz mengatakan saat konferensi pers di Kabul bahwa satu dari tiga dugaan kasus COVID-19 terkonfirmasi di Provinsi Barat Herat.
Baca juga: Korsel laporkan lagi 161 kasus COVID-19, total jadi 763
Pihaknya mengumumkan status darurat di provinsi tersebut, yang berbatasan dengan Iran sekaligus tempat terdapat puluhan kasus terkonfirmasi dan delapan orang meninggal akibat COVID-19. Jumlah itu merupakan total kematian tertinggi di luar China, tempat wabah pertama kali muncul.
"Saya mengimbau masyarakat agar tetap di rumah dan membatasi pergerakan mereka," kata Ferozuddin, merujuk pada warga di kawasan perbatasan.
Baca juga: Hingga 22 Februari, korban jiwa corona di China 2.442
Tiga pasien terduga di Herat baru saja kembali dari Iran, kata Dr Sayed Attaullah Sayedzai, kepala departemen pengawasan penyakit di Kementerian Kesehatan pada Minggu.
Menyusul dugaan kasus serta kabar penyebaran virus di Iran, otoritas Afghanistan menunda seluruh mobilitas darat maupun udara dengan tujuan Iran selama akhir pekan.
Baca juga: Soal turis China dan Corona, Luhut: Cuma dua juta kok ribut
Negara lainnya, termasuk Turki dan Pakistan juga memberlakukan pembatasan perjalanan tujuan Iran.
Lonjakan infeksi di luar China menimbulkan ketakutan pandemik global, sehingga memicu penurunan tajam dalam pasar ekuitas lantaran para investor lebih memilih produk yang lebih aman seperti emas.
Virus corona telah menginfeksi hampir 77.000 orang dan menyebabkan lebih dari 2.500 orang meninggal di China, terutama di Wuhan. Di luar daratan China wabah tersebut menjangkit ke sekitar 28 negara dan wilayah lainnya, dengan jumlah korban jiwa mencapai puluhan, menurut perhitungan Reuters.
Sumber: Reuters
Afghanistan temukan kasus pertama virus corona
Senin, 24 Februari 2020 16:44 WIB 790