Tapanuli Selatan (ANTARA) - Masyarakat Kecamatan Sipirok Kecamatan Marancar dan Kecamatan Batang Toru bersepakat untuk membangun jaringan antar desa dalam mitigasi sekaligus mengelola koridor Orangutan (dan satwa liar lainnya) di ekosistem Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kesepakatan kader kader konservasi dan wakil wakil desa "Simarboru" ini mereka tuangkan dalam sebuah piagam usai mengikuti pelatihan dan kegiatan pemetaan - inventarisasi partisipatif untuk mitigasi dan kelola koridor orangutan di wilayah kebun, hutan pada ekosistem Batang Toru.
Pelatihan itu sendiri dilaksanakan mulai 16 Oktober hingga 24 Oktober 2019 yang sekaligus penandatangan kesepakatan yang dilandasi kepedulian dan komitmen konservasi dan desa-desa koridor orangutan sebagai upaya penyelamatan ekosistem Batang Toru dan kesejahteraan masyarakat ini dilaksanakan di Desa Tanjung Dolok Kecamatan Marancar (24/10).
Kader-kader konservasi dan wakil desa dalam pelatihan beberapa hari tersebut menghasilkan dokumentasi peta koridor, data sosial ekonomi dan budaya, kebun-kebun, hutan yang berada wilayah koridor antar desa.
Antara lainnya Desa Marancar Godang, Desa Tanjung Dolok, Desa Haunatas, Desa Sugi, Desa AekSabaon, Desa Aek Nabara, Desa Batu Satail, Desa Bulu Mario, Dusun Sitandiang – Bulu Mario, dan Desa Aek Batang Paya.
Adapun kegiatan yang dilakukan selama pelatihan yaitu melakukan pendidikan dan penyadaran kepada warga masyarakat (berbagai lapisan) tentang mitigasi dan kelola koridor orang utan (dan satwa liar lainnya).
Kemudian memonitoring bersama wilayah desa koridor, berbagi pengalaman dan informasi antar sesama warga – desa tentang keberadaan orang utan (dan satwa liar lainnya) dalam upaya mitigasi dan penyelamatan hutan Batang Toru.
Selanjutnya melakukan kegiatan peningkatan ekonomi produktif bagi warga yang berada di koridor, melakukan patroli bersama (monitoring) secara rutin di masing-masing desa, melakukan penanaman jenis tanaman pakan orang utan dan pengkayaan keanekaragaman hayati lainnya.
Pelatihan yang mengikutsertakan sebanyak 26 orang peserta berasal dari sembilan (9) desa wilayah "Simarboru" ini dilatih oleh pihak dari Kementerian
Agenda kegiatan dua tahap (teori dan praktek) ini langsung dibimbing oleh instruktur Koesnadi Wirasapoetra Gugus Tugas Khusus Multipihak (GTM) Direktorat jenderal KSDAE Kementerian KLHK RI dan Khairil dari KSDA Wilayah III Tapanuli Selatan.
"Sebelum kembali ke desa masing-masing seluruh peserta kita latih secara teori dan praktek termasuk melakukan pemetaan dengan menggunakan alat GPS," kata Koesnadi dihubungi ANTARA, Selasa (29/10).
Masyarakat "Simarboru" bangun jaringan antardesa dalam mitigasi dan kelola koridor orangutan
Selasa, 29 Oktober 2019 12:58 WIB 2585