Jakarta (ANTARA) - Cuaca yang tak bisa diprediksi dan motor Yamaha yang selalu tampil perkasa di sirkuit Phillip Island akan menjadi tantangan para pebalap ketika berlaga di Grand Prix Australia akhir pekan nanti.
Desain trek dan cuaca yang tak bisa diprediksi membuat Phillip Island berbeda dari sirkuit lainnya yang ada di kalender MotoGP, seperti yang Marc Marquez ungkapkan di sesi jumpa pers pra-lomba, Kamis.
"Ini adalah sirkuit yang harus kalian rasakan, kalian harus merasa kalian bisa karena dia memiliki banyak tikungan kecepatan tinggi, itu berarti banyak resiko," kata Marquez seperti dikutip laman resmi MotoGP.
"Terlepas dari itu, hari ini kita bisa merasakan hari musim panas, besok mungkin kita merasakan hari di musim dingin, kalian tak pernah tahu.
Baca juga: Marquez juarai GP Jepang, Honda raih gelar konstruktor
"Itu lah kenapa kami harus bekerja dengan baik dan melawan Yamaha dan Suzuki, saya rasa mereka memiliki motor yang bekerja sangat baik di sini, sangat stabil di tikungan kecepatan tinggi. Akan sangat sulit mengalahkan mereka tapi kami akan coba," kata Marquez yang telah mengunci gelar juara dunia 2019 itu.
Sementara itu, peringkat dua di klasemen pebalap, Andrea Dovizioso (Ducati) berharap bisa naik podium lagi di Australia seperti tahun lalu meski rival-rivalnya musim ini tak mudah dikalahkan.
"Saya rasa akan sulit karena tentu Marc dan para pebalap Yamaha akan sangat kuat, (Alex) Rins juga," kata Dovi.
"Seperti yang Marc katakan, kondisinya selalu aneh dan itu akan mempengaruhi semuanya. Ban, juga angin, ke mana ia berhembus. Kita lihat kondisi besok pagi," kata sang pebalap Italia itu.
Baca juga: Quartararo rookie terbaik MotoGP 2019
Selanjutnya: ancaman rookie Yamaha dan GP ke-400 Rossi
Rookie terbaik 2019 Fabio Quartararo akan juga menjadi rival terberat meski pebalap asal Prancis itu belum pernah menunggangi motor MotoGP di Australia.
"Saya rasa Yamaha sangat cocok dengan trek ini tapi kita akan lihat kondisinya," kata Quartararo senada dengan Marquez.
"Kami tak perlu terlalu fokus untuk menang, tinggal melakukan pekerjaan seperti biasanya yang telah kami mulai dari awal tahun, selangkah demi selangkah, dan merasakan suhu dari ban.
"Trek yang aku sangat sukai, tikungan cepat, Yamaha terlihat bagus, jadi kami akan tampilkan yang terbaik dan apa yang terbaik dari kami itu sudah cukup," kata pebalap tim independen Yamaha itu.
Maverick Vinales membawa motor pabrikan Yamaha juara GP Australia tahun lalu.
Sementara rekan satu timnya, Valentino Rossi berharap untuk bangkit dari hasil buruk di dua pekan lalu di Jepang, di mana ia terjatuh ketika bertarung untuk peringkat ke-11 di lomba.
Rossi mendambakan hasil positif di salah satu sirkuit favoritnya itu ketika ia akan start untuk GP ke-400 selama karirnya akhir pekan nanti.
"Waktu yang sangat-sangat panjang, jalan yang panjang," kata Rossi soal balapan ke-400.
"Seperti yang kalian katakan, menyenangkan bisa sampai yang ke-400 di Phillip Island ini. Ini adalah tempat yang ikonik di MotoGP, semua pebalap menyukai sirkuit ini karena dia spesial dibandingkan yang lainnya. Jadi ini adalah salah satu tempat terbaik.
"Kami dan semua orang ingin akhir pekan seperti ini, langit biru dan cuaca yang fantastis, tapi sayangnya cuaca bagus datang terlalu awal jadi kami harus mengantisipasi cuaca di Phillip Islang, tapi ini tetap menyenangkan."
Jack Miller (Pramac Ducati) menjadi satu-satunya pebalap Australia dan akan berharap hasil baik di depan publik tuan rumah.
Sedangkan pebalap Prancis Johann Zarco kembali menunggangi mesin MotoGP pasca perpisahannya dengan KTM di tengah musim.
Zarco akan bersama tim LCR Honda, menggantikan pebalap Jepang Takaaki Nakagami yang menjalani operasi bahu, di tiga seri terakhir musim ini.
Para pebalap waspadai Yamaha dan cuaca tak menentu Phillip Island
Kamis, 24 Oktober 2019 22:42 WIB 880