Sibolga (ANTARA) - Pendidikan tidak bisa asal jadi, melainkan dibutuhkan keseriusan untuk menatanya demi terciptanya mutu pendidikan yang baik demi masa depan anak bangsa.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sibolga, Masnot, Senin, mengatakan, untuk mewujudkan mutu pendidikan yang baik, pihaknya telah menyusun berbagai program, salah satunya dengan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk melakukan pengecekan.
"Memang harus turun ke sekolah untuk mengecek langsung apakah laporan dan program yang dilakukan Dinas Pendidikan itu sudah dilaksanakan di masing-masing sekolah. Apakah guru dan kepala sekolahnya sudah layak untuk memimpin termasuk untuk mengatur keuangan dan standart pengoperasian sekolah. Demikian juga dengan fasilitas sekolah apakah sudah memadahi," katanya.
Selain itu lanjut Masnot, pemahaman tugas pokok Kepala Sekolah dan guru-guru harus diperdalaman, sehingga dapat merespon tanggapan dan masukan dari masyarakat atau orang tua siswa.
Ia juga meminta agar jangan ada pengotak-ngotakan terhadap murid di sekolah, karena itu sangat berdampak terhadap mentalitas anak.
“Penguatan seperti ini harus kami lakukan kepada guru-guru, agar tidak ada pengotak-ngotakan terhadap siswa. Sehingga tugas pokok guru untuk mendidik harus fokus, tanpa memandang taraf ekonomi orang tua sianak,” tegasnya.
Sedangkan untuk pengembangan minat dan kemampuan anak, Ia juga melakukan program pendalaman talenta anak. Diharapkan melalui kegiatan itu, akan terlihat apa yang menjadi bakat dan talenta anak-anak.
“Kegiatan ini nantinya akan membantu mengurangi kegiatan siswa ke hal-hal yang negatif. Karena kita sudah menyediakan ruang dan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan telenta yang dimiliki si anak. Karena sesungguhnya setiap manusia diciptakan Tuhan memiliki kelebihan masing-masing. Kelebihan itulah yang akan kita gali melalui ruang pengembangan bakat dan talenta anak,” ungkapnya.
Untuk bidang kebudayaan Dinas Pendidikan Sibolga juga mengusulkan pembangunan museum yang di dalamnya lengkap dengan Sanggar Seni dan Tari, benda-benda bersejarah.
Demikian juga dengan cagar budaya menjadi salah satu pengembangan budaya yang akan dikerjakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sibolga.
“Jika museum itu sudah terbangun nanti, maka semakin dekat untuk memperkenalkan budaya itu kepada siswa. Dan sarana museum bisa dijadikan sebagai tempat mereka untuk berlatih dan berkumpul, sehingga waktu luang anak-anak terisi dengan baik,” harapnya.
Masnot menyadari untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan anggaran yang cukup. Walaupun sampai saat ini besaran anggaran pendidikan belum sesuai dengan Undang-Undang Sikdisnas nomor 20 tahun 2003 yang menyebutkan, besaran anggaran pendidikan minimal 20 persen diluar gaji dan tunjangan.
“Kendala yang kita hadapi untuk mewujudkan itu adalah ketersediaan anggaran. Pun demikian, kami akan tetap berupaya menjalin komunikasi dengan para pemangku kebijakan agar niat dan cita-cita itu dapat terwujud demi meningkatkan mutu pendidikan di Kota Sibolga ini," katanya.
Plt Kadisdik Sibolga: Pendidikan tidak bisa asal jadi
Senin, 26 Agustus 2019 10:36 WIB 6799