Brussels (ANTARA) - Pemerintah di Uni Eropa memilih Kristalina Georgieva dari Bulgaria sebagai kandidat blok untuk memimpin Dana Moneter Internasional (IMF) setelah lebih dari 12 jam perundingan pada Jumat (2/7/2019) yang menyoroti perpecahan internal Uni Eropa.
Kepala eksekutif Bank Dunia yang berusia 65 tahun mendapat dukungan dari mayoritas 28 negara Uni Eropa, mengalahkan kandidat Belanda Jeroen Dijsselbloem setelah dua putaran pemungutan suara dan negosiasi yang berkepanjangan di antara negara-negara Uni Eropa.
“Selamat Georgieva terpilih sebagai kandidat dari Eropa untuk memimpin IMF. Dalam menghadapi meningkatnya ketegangan global, sangat penting untuk menegakkan IMF sebagai simbol multilateralisme," kata Ketua Menteri Keuangan Zona Euro, Mario Centeno.
Georgieva adalah politisi kanan tengah yang tumbuh di Bulgaria di bawah komunisme sebelum berkarier yang membawanya ke puncak Bank Dunia dan Komisi Eropa.
Sebagian besar negara Uni Eropa mendukung Georgieva meskipun pencalonannya akan memaksakan perubahan dalam aturan IMF yang mengharuskan direktur pelaksana berusia di bawah 65 tahun ketika diangkat. Perlunya perubahan itu bisa melemahkan kandidat Eropa jika sejumlah besar negara anggota IMF menentang reformasi.
Namun, seorang pejabat Eropa mengatakan dukungan dari negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat akan cukup untuk merombak peraturan dalam dana global yang secara historis telah didominasi oleh blok Barat. Menurut lembar fakta IMF, perubahan peraturan untuk menghapus atau mengubah batas usia akan memerlukan persetujuan oleh mayoritas suara dewan.
Sumber itu menambahkan bahwa Prancis, yang memimpin proses seleksi Eropa, telah mendapatkan dukungan Washington atas perubahan ini.
Juru bicara Departemen Keuangan AS tidak dapat segera dihubungi untuk mengomentari nominasi Georgieva, tetapi Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sangat memuji pekerjaannya dalam wawancara Reuters bulan lalu.
Pekerjaan teratas di pemberi pinjaman dunia yang berbasis di Washington selalu diisi oleh orang Eropa. Mantan Ketua IMF Christine Lagarde dari Prancis, mengundurkan diri pada Juli setelah para pemimpin UE memilihnya untuk menggantikan Mario Draghi sebagai presiden Bank Sentral Eropa (ECB).
"Berita bagus dan layak diterima," kata Presiden Bank Dunia David Malpass dalam pernyataan melalui surat elektronik kepada Reuters. Georgieva "membawa kepemimpinan yang kuat dan pengetahuan negara yang mendalam," tambahnya.
Georgieva mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa dia melepaskan tanggung jawab Bank Dunia dan akan mengambil cuti administratif selama proses pencalonan.
Pembelahan
Sekelompok negara yang dipimpin oleh Belanda dan Jerman lebih memilih Dijsselbloem, tetapi kalah jumlah oleh negara-negara selatan dan timur yang mendukung Georgieva, dalam tanda baru memudarnya pengaruh Kanselir Jerman Angela Merkel di blok EU.
Karena kompromi informal tidak mungkin terjadi di antara negara-negara Uni Eropa yang semakin terpecah, Prancis memutuskan untuk menggunakan sistem pemungutan suara yang kompleks, di mana hanya kandidat yang memperoleh 55 persen suara dari 28 negara Uni Eropa, yang mewakili setidaknya 65 persen dari populasinya, yang akan menang.
Georgieva mendapat dukungan dari 56 persen dari negara-negara Uni Eropa yang bagaimanapun hanya mewakili 57 persen dari populasi blok, gagal memenuhi satu persyaratan.
Tapi Dijsselbloem mengakui kekalahan. “Saya mengucapkan selamat kepada Kristalina Georgieva dengan hasil pemungutan suara Eropa hari ini. Saya berharap dia sukses besar," katanya di Twitter setelah putaran pemungutan suara kedua di mana ia tetap sebagai satu-satunya lawan Georgieva.
Dijsselboem, mantan kepala menteri keuangan zona euro, menjauhkan zona euro dari krisis utang, mengatur dengan IMF dana talangan (bailout) Yunani, Siprus dan bank-bank Spanyol.
Tapi dia ditentang oleh negara-negara Uni Eropa dengan utang tinggi karena langkah-langkah penghematan yang terkait dengan penyelamatan.
Setelah putaran pertama pemungutan suara sebelumnya pada Jumat (2/8/2019), Gubernur Bank Sentral Finlandia Olli Rehn, dan Menteri Ekonomi Spanyol Nadia Calvino mengundurkan diri dari pencalonan. Mario Centeno menarik diri pada Kamis (1/8/2019).
Inggris menentang rencana untuk memilih seorang calon sekarang, mengatakan itu "prematur" dan tidak memberikan waktu yang cukup bagi London untuk mengajukan salah satu dari mereka sendiri karena negara itu baru saja membentuk pemerintahan baru, menurut catatan rahasia yang dilihat oleh Reuters.
Calon ketua IMF yang berbasis di Washington dapat diturunkan sampai 6 September. Kekuatan dunia lain dan negara-negara berkembang diharapkan untuk menyerahkan pencalonan mereka pada batas waktu. IMF berencana untuk memilih ketua baru pada 4 Oktober.
Baca juga: IMF: Laju pertumbuhan perdagangan global kuartal I paling lambat sejak 2012
UE setujui kepala eksekutif Bank Dunia Georgieva untuk memimpin IMF
Sabtu, 3 Agustus 2019 9:45 WIB 1237