Tapteng (ANTARA) - Salah satu visi dan misi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi adalah di bidang pendidikan. Untuk itulah Edy Rahmayadi mendorong terus peningkatan mutu pendidikan di Sumatera Utara dengan memprioritaskan peralatan sekolah dan guru-guru.
“Memang anggaran untuk pendidikan kita tahun ini masih jauh dari 20 persen, masih sekitar Rp850 miliar sesuai dengan laporan Kadis Pendidikan. Itulah kemampuan keuangan kita. Namun perlu diingat, walaupun besaran anggaran pendidikan kita belum memenuhi 20 persen, kita akan terus mendorong pendapatan daerah, karena pendapatan daerah mempengaruhi perbaikan pendidikan,” kata Gubernur menjawab ANTARA di sela-sela acara pengukuhan siswa baru SMAN 1 Matauli Pandan, Rabu (24/7).
Edy juga mengatakan, pendidikan itu harus pasti, pasti siapa yang mengajar dan siapa yang diajar. Sehingga saat lulus dari pendidikan dan berhasil guna.
“Jadi kita harus mengubah pola pikir tentang ilmu. Ilmu itu bukan untuk dihafal melainkan untuk dimengerti, maka lnya ada budi pekerti. Kalau ilmu itu sudah dimengerti maka akan bisa diterapkan. Makanya tadi saya pesankan kepada para guru-guru, agar menggunakan metode penerapan dalam mendidik, bukan hafalan,” tukasnya.
Sedangkan terkait masalah zonase, gubernur mengaku sedang membuat kajian apakah dengan sistim zonase mampu untuk menampung anak-anak.
“Kita harus loyal dengan keputusan zonase, dan akan kita lakukan evaluasi nanti sesuai dengan hasil kajian yang kita lakukan. Apakah dengan sistem tersebut terpenuhi siswa yang diharapkan atau tidak,” tandasnya.
Anggaran pendidikan di Sumut masih jauh dari 20 persen
Rabu, 24 Juli 2019 19:04 WIB 2692