Medan (ANTARA) - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi pendorong terbesar dalam kelompok Kredit Rumah Tangga di perbankan Sumut hingga posisi Mei 2019.
"Kredit Rumah Tangga di perbankan Sumut pada posisi Mei tumbuh 15,3 persen secara tahunan (year on year)," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Selasa.
Kredit Rumah Tangga di perbankan Sumut per Mei 2019 mencapai Rp56,9 triliun.
Setelah KPR, penyumbang terbesar pada Kredit Rumah Tangga adalah Kredit Multiguna.
"Karena terbesar, penyumbang kredit bermasalah di kelompok Kredit Rumah Tangga yah dari KPR juga walau masih di bawah batas aman," ujarnya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, pada 2019 kredit untuk dunia usaha diperkirakan tren turun karena banyak faktor.
Mulai dari bisnis yang juga masih lesu dan adanya tahun politik.
Bisnis yang lesu dan tahun politik membuat pengusaha berhati - hati melakukan peminjaman atau kredit ke perbankan.
"Hingga saat ini, banyak pengusaha yang 'wait and see' sehingga wajar saja kredit perbankan tren menurun," ujarnya.
Adapun Kredit Rumah Tangga tetap tinggi seperti KPR karena memang masih menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Baca juga: Bekraf gelar Sertifikasi Profesi Musik untuk kembangkan ekonomi kreatif di Sumut
Baca juga: Pembangunan tol Tarutung-Sibolga sebagai motor pariwisata dan ekonomi masyarakat
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan I capai 5,30 persen