Medan (ANTARA) - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto menyatakan pihak pengusaha pabrik perakitan mancis atau korek api di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa kebakaran itu.
"Kebakaran yang mengakibatkan jatuhnya 30 korban jiwa, tentunya sumbernya api," kata Agus usai meninjau lokasi kebakaran pabrik perakitan korek api di Langkat, Sumatera Utara, Jumat.
Terjadinya kebakaran di perumahan yang merakit korek api itu, menurut dia, bisa saja sumber apinya berasal dari tabung gas. "Kami masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut," ujarnya.
Agus menyebutkan, polisi akan menelusuri pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas insiden yang menelan korban jiwa itu. "Kita akan usut tuntas kasus kebakaran tersebut," kata jenderal polisi bintang dua itu.
Baca juga: Puluhan pekerja tewas akibat pabrik korek terbakar (video)
Baca juga: Polda Sumut selidiki kebakaran pabrik mancis di Langkat
Sebelumnya, pabrik perakitan korek api yang berada di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Jumat, sekitar pukul 12.05.00 WIB musnah terbakar, dan menewaskan puluhan pekerjanya termasuk juga anak-anak yang berada di lokasi pabrik tersebut.
Puluhan karyawan yang berada di dalam rumah tidak sempat keluar akibatnya semuanya tewas terpanggang. Api baru dapat dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Langkat dan tiga unit milik Pemkot Binjai tiba di lokasi.
Data sementara yang bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, jumlah korban kebakaran perakitan korek api itu berjumlah 30 orang, yakni Nurhayati, Yunita Sari, Pinja (anak Yunita Sari), Sasa (anak Yunita Sari), Suci/Aseh, Mia, Ayu, Desi/Ismi, Juna (anak Desi), dan Bisma (anak Desi).
Baca juga: Para keluarga korban kebakaran pabrik mancis cocokkan data Ante Mortem
Baca juga: Berikut 30 nama korban kebakaran pabrik mancis di Langkat
Kemudian Dhijah, Maya, Rani, Alfiah, Rina, Amini, Kiki, Priska, Yuni (Mak Putri), Sawitri, Fitri, Sifah (anak Fitri), Wiwik, Rita, Rizki (pendatang), Imar, Lia (mandor), Yanti, Sri Ramadhani,dan Samiati.
Sementara Empat orang korban kebakaran yang selamat yakni, Dewi Novitasari, Haryani, Nuraidah, dan Ayu Anitasari.
Kapolda nilai pengusaha perakitan mancis abaikan aspek keamanan
Jumat, 21 Juni 2019 23:16 WIB 2230