Medan (ANTARA) - Puluhan penyandang tunanetra menggelar tadarus bersama selama Ramadhan di Kantor Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) di Jalan Sampul Nomor 30, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/5).
Meski mata tidak mampu melihat rangkaian ayat-ayat suci Al Quran, namun tak memudarkan semangat para penyandang tunanetra ini. Hanya dengan jari jemari, mereka menyusuri ayat demi ayat yang dituliskan di dalam Alquran Braille, kemudian melantukannya dengan merdu.
Ketua Pertuni Sumut, Khairul, mengatakan bahwa kegiatan tadarus ini merupakan agenda tahunan selama bulan suci Ramadhan. "Kegiatan ini dimulai sejak pukul sepuluh pagi, dan akan dilakukan setiap hari kamis selama bulan suci Ramadhan," ujarnya
Khairul berharap, pada momentum bulan Ramadan ini, pemerintah lebih memperhatikan lagi nasib para tunanetra yang ada di bawah naungan Pertuni Sumut. Menurutnya, profesi-profesi yang saat ini diperuntukkan bagi tunanetra tidak dapat mencukupi biaya kehidupan sehari-hari.
"Ada pedangan asongan, penjual kerupuk, pengamen, dan penjual kuliner," ujarnya
Dia menambahkan, tidak jarang ketika para tunanetra di Sumatera Utara ini berjualan, mendapatkan perlakukan deskriminatif. Artinya masyarakat banyak tidak menerima kehadiran para tunanetra tersebut.
"Salah satu contoh di kompleks perumahan, di kampus-kampus, dan bahkan dilapangan merdeka juga kadang kami diusir oleh satpol pp," ungkapnya.