Medan (ANTARA) - Mahasiswa Polbangtan Medan belajar budidaya tanaman hortikultura jenis semangka dalam media green house yang ada di kampus itu.
Praktikum itu dilakukan enam mahasiswa yakni Agus Salim, Dwita Pasaribu, Efrida Silalahi, Indra Gultom, Layla Nasution dan Marcelina dibawah bimbingan dosen Polbangtan Medan Tience Pakpahan dan Elrisa Rahmadhani.
Elrisa Rahmadhani mengatakan, pengembangan budidaya tanaman semangka itu melalui model pembelajaran 'teaching factory' (TEFA) program studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan.
Green house merupakan bangunan yang secara khusus atau sengaja dibuat sebagai fasilitas pendukung dalam bercocok tanam semangka.
Penggunaan green house dalam bercocok tanam semangka adalah lubang ventilasi yang letaknya ketinggian 3 meter untuk menekan hama atau OPT (organisme penggangu tanaman), sanitasi lebih tertata.
Green house merupakan bangunan pengelompokan usia tanam setiap tanaman, sehingga memudahkan dalam pemindahan hasil panen, meminimalisir dampak yang terjadi, akibat jatuhan air pada musim hujan yang dapat merusak aspek fisiologis tanaman dan lain-lain yang bersifat dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
Mahasiswa Polbangtan Medan dalam praktek matakuliah Media Tanam dengan komoditi semangka mengunakan empat jenis campuran media tanam yang masing-masing terdiri dari M0 = tanah 100 persen, M1= Cocoapeat 100 persen, M2= Cocopeat +Arang sekam, M3 = Cocopeat + arang sekam + tanah.
Untuk nutrisi yang digunakan yaitu ABmix dengan periode pemberian nutrisi 3x sehari yaitu pada pukul 07.00 WIB, 11.00 WIB dan 14.00.
Pada masing masing tanaman 100 mililiter (ml) nutrisi yang telah dilarutkan dengan EC 1,5-1,7 untuk umur tanaman 1-7 minggu , untuk umur 8-9 minggu diberikan 150 ml larutan nutrisi dengan EC 1,8-2,0. Untuk umur tanaman 10 minggu sampai selesai diberikan 250 ml larutan nutrisi dengan EC 2,1 – 3,5.
Polbangtan belajar budidaya semangka dalam "green house"
Selasa, 23 April 2019 18:16 WIB 4088