Medan (ANTARA) - Realisasi penyaluran bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra) di Sumatera Utara masih 59,46 persen akibat terkendala ketidaklengkapan data keluarga penerima manfaat.
"Akibat data yang belum lengkap dari Dinas Sosial kabupaten/kota, maka masih 10 daerah yang Bansos Rastranya sudah disalurkan 100 persen untuk periode penyaluran Januari - Februari 2019," ujar Kepala Perum Bulog SumutBasirun di Medan Jumat (15/3).
Menurut dia, 10 kabupaten yang sudah mendapat Bansos Rastra itu adalah Kabupaten Serdang Bedagai, Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Sedangkan untuk 8 kabupaten lainnya yakni Nias, Nias Barat. Nias Selatan, Nias Utara, Mandailing Natal, Padanglawas, Padanglawas Utara, dan Labuhanbatu Utara direncanakan baru akan dimulai penyalurannya Minggu depan.
"Masih kecilnya realisasi penyaluran karena terkendala data KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang masih dalam proses pematangan data oleh Dinas Sosial," katanya.
Kendala Data KPM itu dipicu adanya perubahan jumlah KPM di 2019 dari tahun 2018.
"Jumlah KPM Bansos Rastra Sumut di tahun 2019 memang berubah atau turun dari 2018," katanya.
Pada 2018, Bansos Rastra untuk 6.497.764 KPM di 32 kabupaten/kota, sedangkan di 2019 tinggal 3.125.460 KPM pada 18 daerah.
"Bulog berharap penyaluran Bansos Rastra alokasi Januari- Februari 2019 dapat segera direalisasikan, mengingat SPP (Surat Perintah Penyaluran) alokasi bulan Maret telah terbit," ujar Basirun.
Adapun stok beras termasuk untuk Bansos Rastra itu, katanya cukup aman atau hingga 10 bulan sehingga tidak ada masalah alokasi.