Jakarta (Antaranews Sumut) - Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis, akan bergerak menguat ditopang sentimen positif baik dari eksternal maupun internal.
"Faktor positif dari dalam dan luar negeri akan mendorong penguatan rupiah," ujar Ahmad di Jakarta, Kamis.
Dari eksternal, dolar diperkirakan melemah terhadap mata uang kuat utama dunia lainya. Pelemahan dolar tersebut didorong oleh katalis positif dari perundingan perdagangan AS-China. Hal tersebut diperlihatkan dari pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang akan bertolak ke China untuk bernegosiasi membahas kesepakatan perjanjian perdagangan antara AS dan China sebelum gencatan senjata dalam masalah perang dagang antara AS-China berakhir di Maret.
Dari dalam negeri, rupiah diperkirakan melanjutkan penguatan hari ini didorong sentimen positif data pertumbuhan ekonomi triwulan keempat yang tumbuh sebesar 5,18 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan ketiga sebesar 5,17 persen (yoy). Secara keseluruhan ekonomi Indonesia pada 2018 tumbuh 5,17 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 sebesar 5,07 persen (yoy).
"Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp13.900 per dolar AS sampai Rp 13.950 per dolar AS," kata Ahmad.