Medan (Antaranews Sumut) - Narkoba... narkoba... narkoba... Dewasa ini "barang haram" tersebut terus menjadi perbincangan semua kalangan di dunia termasuk Indonesia dan termasuk juga di Sumatera Utara.
Bukan tanpa alasan nrkoba menjadi tranding topik, karena meski pemerintah sudah menyatakan perang, tetapi peredarannya terus terjadi dan korban pecandunya juga terus mengalami peningkatan.
Bukan hanya kalangan masyarakat biasa, artis, politisi bahkan pejabat juga ditengarai banyak yang sudah terjebak dengan barang haram tersebut.
Kondisi ini tentunya menjadi keprihatinan kita semua, bagaimana tidak?. Nasib bangsa ini sangat dipertaruhkan apalagi berdasarkan data pecandu barang haram itu berdasarkan data adalah mereka-mereka yang tergolong usia produktif.
Belum lagi ditengarai sasaran bandar sudah semakin meluas memasarkan menyasar kalangan pelajar. Sangat-sangat menyesakkan dada jika kalangan muda yang seharusnya mengisi masa mudanya dengan kreatifitas justru terjebak dengan narkoba.
Innalillahi wainnalillahi rojiun....sebelum semuanya terlambat, mari kita sama-sama bergerak untuk memberantas peredaran narkoba. Pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan semua pihak yang masih "waras" bergerak agar peredaran barang haram itu tidak semakin merajalela.
Desa Bersih Narkoba
Terkait kekhawatiran semakin merebaknya peredaran narkoba, Kodim 0204/DS, BNN, Polres dan Pemkab Deliserdang mengagas dicanangkannya Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar).
Menurut Kepala Badan Nasional Narkotika (BBNN) Kabupaten Deliserdang AKBP Safwan Khayat penetapan dan launching Kampung Bebas Narkoba tersebut merupakan tindak lanjut arahan Pangdam I/BB baru-baru ini, mengingat kekhawatiran akan semakin tingginya peredaran narkoba.
Sedangkan dipilihnya Desa Rantau Panjang sebagai Kampung Bebas Narkoba, meningat desa itu memiliki garis pantai yang cukup luas dan dianggap memiliki pelabuhan-pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus tempat masuknya narkoba dari luar.
"Sebelumnya juga sudah dilakukan penelitian terlebih dahulu, dan berkordinasi dengan instansi terkait. Dari hasil data bahwa daerah Kecamatan Pantai Labu ternyata banyak terjadi kasus narkoba, khususnya di Desa Rantau Panjang itu," katanya.
Untuk menindak lanjuti hal itu, BNN, Kodim, Polres Deliserdang, instansi terkait bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat melakukan rapat koordinasi dan menyatukan visi termasuk pihak Kecamatan Pantai Labu yang memang bersemangat terkait upaya meminimalisir penyebaran narkoba.
Semua pihak terkait, kata dia, sudah sama-sama menyatakan bertekad agar program tersebut berjalan dengan baik, terarah , terukur dan berkesinambungan hingga tuntas, disamping akan dilakukan pembinaan dan berbagai pelatihan sehingga generasi terghindar dari narkoba.
"Bila masih ada yang tidak mengindahkan perintah itu dan masih melakukan peredaran narkoba atau menjadi bandar akan kita sikat habis, ini sudah tekad bersama," katanya.
Pemkab Deliserdang juga sangat mengapresiasi dicanangkannya Desa Rantau Panjang di Kecamatan Pantai Labu sebagai Desa Bersih Narkoba atau yang disebut Desa "Bersinar" oleh Pangdam I BB Mayjen TNI MS Fadhilah.
Dengan harapan kedepannya pencanangan Desa Rantau Panjang sebagai Desa Bersih Nakoba dapat menjadi projek pilot dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.
Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan menyebutkan pihaknya sangat mengharapkan pencanangan Desa Bersih Narkoba itu dapat dijadikan oleh masyarakat sebagai momentum baru untuk lebih menyemangati dan memotivasi untuk menyadarkan diri serta keluarga dari penyalahgunaan pemakian narkoba.
"Mari kita semua menyatakan perang terhadap narkoba. Karena narkoba sudah menjadi musuh kita bersama dan sudah sangat banyak kerugian yang didapatkan dari penyalahgunaan narkoba," katanya.
Sebelumnya Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah mengatakan semua pihak menaruh harapan besar kepada generasi muda sebagai penerus estafet pembangunan bangsa ini kedepannya dan tentunya adalah generasi muda yang bebas dari narkoba.
Serangan narkoba, kata dia, tidak akan pernah berhenti, semakin kuat upaya memberantasnya, maka semakin kuat pula upaya-upaya mencari kelemahan terutama generasi muda agar menjadi pecandu barang haram tersebut.
"Jadi teruskan penguatan diri sebagai individu-individu yang kuat, individu-individu yang tangguh dari berbagai aspek agama, kesehatan, budaya kepatuhan terhadap orang tua. Semua itu menjadi bagian dari yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain," katanya.
Pada saat pencanangan Desa Rantau Panjang sebagai Desa Bersih Narkoba" 28 Januari lalu, Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah menyebutkan apa yang dilakukan itu sebagai wujud dan upaya institusi TNI AD dalam membantu pemerintah mencegah peredaran narkoba.
Menghadirkan "Desa Bersinar" juga sangat bermanfaat untuk menyelamatkan generasi muda penerus bangsa Indonesia dari dampak buruk narkoba itu sendiri.
Selaku Pangdam I/Bukit Barisan dan pribadi, ia menyampaikan apresiasi program yang telah digagas oleh Kodim 0204/DS bersama BNN, dan Pemda tersebut karena sekaligus sebagai wujud kepedulian dalam menyelamatkan generasi muda dan bangsa ini dari kehancuran akibat pengaruh dan peredaran narkoba.
Program itu menurut dia salah satu implementasi nyata yang dapat dilaksanakan secara bersama-sama dengan melibatkan para mantan pengguna narkoba, generasi muda, pelajar dan segenap komponen bangsa lainnya.
Namun diharapkan program itu tidak hanya bersifat seremonial belaka, akan tetapi berlanjut dengan program-program yang telah disusun.
"Untuk itu perlu konsistensi dan kontribusi nyata semua pihak yang terkait didalamnya. Adakan evaluasi secara periodik guna memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan dan kelemahan yang ada, dan pada akhirnya Desa Bersih Narkoba benar-benar nyata dan wujudnya terlihat," harap Pangdam.
Diperlukan sinergitas perangi narkoba
Sabtu, 2 Februari 2019 11:50 WIB 7578