Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Makin maju peradaban, maka peran perempuan makin dibutuhkan. Selain itu perempuan membutuhkan perlidungan dan kesetaraan dalam berbagai bidang. Walau demikian, perempuan juga terbukti mampu mengerjakan pekerjaan yang biasanya dilakukan seorang laki-laki.
Demikian antara lain dikatakan Wakil Bupati Labura H Dwi Prantara pada Peringatan Hari Ibu ke-90 tahun 2018 di aula Ahmad Dewi Syukur Aekkanopan, Rabu sore. “Peran seorang ibu tidak bisa dinilai dan tergantikan,” katanya.
Dwi mengisahkan pengalaman dirinya yang dibesarkan oleh seorang ibu. Hal itu dikarenakan saat dirinya masih kecil, ayahnya sudah meninggal dunia. Namun hal itu, ujar Ketua Pujakesuma Labura itu, tidak mengurangi dan membatasi ibunya dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya.
Pada bagian lain, suami Wenni Prasnawati itu menyebutkan, perempuan bukan bawahan laki-laki. “Perempuan berasal dari tulang rusuk laki-laki. Hal itu menunjukkan bahwa perempuan kedudukannya sejajar dengan laki-laki. Dan hal itu telah banyak terbukti,” sebutnya.
Turut memberikan sambutan Ketua TP PKK Labura Hj Ely Zarwati yang menceritakan tentang sejarah hingga adanya peringatan Hari Ibu setiap tahunnya.
Dalam acara yang berlangsung sederhana itu, panitia juga mengumumkan dan menyerahkan hadiah bagi pemenang sejumlah kegiatan yang dilaksanakan guna memeriahkan Hari Ibu ke-90 tersebut . diantaranya adalah lomba lagu dangdut.
Selain itu, panitia juga menyerahkan tali asih kepada sejumlah perempuan yang aktivitas sehari-harinya sebagai penjual jamu gendong. Penyerahan hadiah dan tali asih disampaikan Wabup, Kasdim 0209/LB Mayor Inf Ertiko SH SPd, Kapolsek AKP Asmon Bufitra, Kadis PPPA Dra Hj Nursaadah MM, Kadis Kominfo Drs Sugeng, Wakil Ketua KPAID Labura Drs H Khairuddin Marpaung dan sejumlah pejabat lainnya.