Jakarta (Antaranews Sumut)– Danone-AQUA meraih Penghargaan Industri Hijau 2018 melalui 10 pabriknya dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (12/12).
Danone-AQUA melalui siaran persnya menjelaskan penghargaan tersebut diraih atas upayanya secara aktif dan bijak menggunakan sumber daya dan teknologi yang ramah lingkungan, sehingga menciptakan efektivitas dan efisiensi bagi keberlanjutan operasional tiap pabrik.
Kesepuluh pabrik yang meraih Penghargaan Industri Hijau yang didasarkan pada hasil audit dan verifikasi lapangan oleh Tim Industri Hijau adalah Pabrik AQUA Mekarsari, Pabrik AQUA Babakan Pari, Pabrik AQUA Cianjur, Pabrik AQUA Subang, Pabrik AQUA Ciherang, Pabrik AQUA Citeureup, Pabrik AQUA Bekasi, Pabrik AQUA Solok, Pabrik AQUA Langkat, dan Pabrik AQUA Berastagi.
Sejak tahun 2010 Kementerian Perindustrian menyelenggarakan kegiatan Penghargaan Industri Hijau, sebagai salah satu upaya mendorong perusahaan industri manufaktur melakukan efisiensi penggunaan sumber daya material, energi, dan air dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Penghargaan Industri Hijau 2018 yang merupakan penyelenggaraan yang kesembilan kali ini diberikan kepada perusahaan industri nasional yang terbagi dalam 3 kategori, yaitu Industri Besar, Industri Menengah, dan Industri Kecil. Upaya ini merupakan bentuk apresiasi serta motivasi pemerintah kepada sektor industri dalam negeri yang telah menerapkan prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksinya.
"Saat ini industri hijau sudah menjadi tuntutan pasar seiring dengan semakin tingginya kepedulian pasar akan kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.
Menteri Perindustrian menegaskan, penerapan konsep industri hijau mampu mendorong perusahaan untuk terus melakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi, dengan biaya yang rendah. “Dalam rangka mempercepat penerapan industri hijau, Kemenperin mempunyai dua strategi utama yaitu melalui kegiatan penghargaan industri hijau dan sertifikasi industri hijau,” tuturnya.
Sebagai bagian dari Danone, Danone-AQUA, pelopor perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia, memiliki visi One Planet One Health, yang percaya bahwa kesehatan masyarakat dan kesehatan bumi memiliki interkoneksi. Untuk menjaga agar bumi sehat dan lestari, Danone-AQUA menerapkan Planet Sirkular dalam operasionalnya, yaitu sirkular air, sirkular plastik, dan sirkular karbon.
“Seluruh pabrik AQUA di Indonesia telah memberikan upaya terbaiknya untuk menerapkan prinsip industri hijau dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, yaitu melalui efisiensi produksi dan peningkatan efektivitas serta penggunaan sumber daya alam secara bijak. Saat ini kami sedang menerapkan sirkularitas dalam menjalankan kegiatan bisnis dengan memperhatikan kelestarian lingkungan melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya air, dan Kenetralan karbon. Hal ini yang mendorong Danone-AQUA terus tumbuh secara berkelanjutan,” jelas Azwar Satrya Muhammad, Water Resource – Nature – and Process Technology Danone-AQUA Director.
Selain itu, Azwar menambahkan, Danone-AQUA senantiasa menyelaraskan pertumbuhan bisnisnya dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal itu dicapai melalui pengembangan berbagai inovasi yang terus dilakukan dalam operasional Danone-AQUA. Salah satunya adalah penggunaan solar panel.
Perusahaan-perusahaan, termasuk Danone-AQUA, yang mendapatkan Penghargaan Industri Hijau 2018 ini membuktikan sebagai pelaku industri yang terus bertransformasi menuju industri berbasis inovasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi, serta tetap memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Hal ini membuat dunia industri dalam negeri sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi nasional terus berkembang menuju kinerja yang lebih baik.
Pengakuan terhadap kinerja sektor industri nasional juga didapatkan dari United Nations Industrial Development Organization (UNIDO). Pada tahun 2018, UNIDO menempatkan Indonesia di urutan ke-9. Penilaian UNIDO tersebut berdasarkan dari jumlah produksi dan nilai tambah industri manufaktur.