Tanjungbalai, (Antaranews Sumut) - Pemkot Tanjungbalai bersama Universitas Sumatera Utara (USU) akan melakukan riset atau kajian potensi perekonomian dikawasan Selat Malaka, bertujuan mendongkrak kesejateraan masyarakat Kota Tanjungbalai.
Hal ini terungkap dalam dengar pendapat dipimpin Wali Kota Tanjungbalai H.Muhammad Syahrial, dihadiri kepala OPD, unsur Forkopimda dan Ketua Kajian Selat Malaka dari USU Dr.Ridwan Hanafiah bersama tim lainnya yakni Prof.Edi Warman, Fami Nasution dan Muhammad Yusuf di Balai Kota setempat, Selasa.
Wali Kota Tanjungbalai H.Muhammad Syahrial berharap, hasil kajian bidang ekonomi dikawasan Selat Malaka tersebut bermanfaat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai visi-misi Pemkot Tanjungbalai.
Menurut Wali Kota, letak geografis Tanjungbalai yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka membuat daerah seluas 60 kilometer persegi itu menjadi wilayah strategis sebagai jalur perdagangan internasional dan transportasi laut bagi wisatawan mancanegara.
"Kami (pemkot) mengapresiasi pihak USU melakukan kajian ekonomi di Selat Malaka. Semoga berdampak positif untuk kemajuan Kota Tanjungbalai kedepannya," kata Syahrial.
Dr.Ridwan Hanafiah selaku Ketua Pusat Kajian Selat Malaka Sumatera Utara mengatakan, kerja sama USU dan Pemkot Tanjungbalai melakukan riset Selat Malaka tujuannya untuk menggali potensi ekonomi yang ada dan akan dikembangkan di Kota Tanjungbalai.
Riset fokus dilakukan pada sektor Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Sosial Budaya, Hukum, Politik dan Kebijakan Maritim sehingga dibutuhkan data-data dan informasi awal dari institusi terkait, kemudian melakukan riset lapangan.
"Hasilnya nanti akan diseminarkan di Pemkot Tanjungbalai yang selanjutnya akan menjadi rekomendasi ke Pemerintah Pusat," ungkap Ridwan.
Menurut Ridwan, Tanjungbalai memiki potensi yang baik dari sumber daya pendidikan masyarakat, namun SDMnya masih perlu ditingkatkan dengan training/pelatihan bagi kalangan pemuda agar anak-anak muda dapat melakukan usaha-usaha yang pada intinya untuk meningkatkan kesejahteraan.
Peningkatan Sumber Daya Manunsia (SDM), kata Ridwan, termasuk tanggung jawab Akademisi khususnya Universitas Sumatera Utara sebagai lembaga pendidikan tinggi yang akan berkontribusi riset dan pemikiran kepada masyarakat Kota Tanjungbalai.
Dalam melakukan riset lapangan, pihaknya lebih dulu mengumpulkan data dari stakeholder terkait yakni, Bea Cukai, Pelindo, Pangkalan Angkatan Laut Tanjungbalai-Asahan, Polres Tanjungbalai dan masyarakat Tanjungbalai.
"Kita berharap hasil yang didapat nantinya merupakan hasil yang valid dan dapat menjadi dasar rekomendasi kita ke pemerintah pusat. Penyusunan kajian ini akan selesai paling lama dalam waktu 3 bulan. Hasilnya akan dibawa ke seminar riset internasional," sebut Ridwan.***4***(KR-YWK)