Langkat, (Antaranews Sumut) - Seluas 191 hektare tanaman padi petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Blengking, Sungai Wampu, dengan usia pertanaman 7-60 hari.
Hal itu disampaikan Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Miswandi, di Stabat, Senin.
Miswandi menjelaskan luasan yang terendam banjir tersebut berada di Kecamatan Stabat meliputi Desa Pantai Gemi seluas 150 hektare, Desa Sidomulyo seluas 35 hektare, Desa Ara Condong seluas tiga hektare.
Selain itu Kecamatan Secanggang meliputi Desa Karang Anyer seluas tiga hektare, juga terendam banjir karena meluapnya Sungai Kapal Keruk, diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi, kesemuanya varietas Ciherang, Mikongga dan Inpari.
Tidak hanya tanaman padi saja yang terendam banjir ada juga beberapa komoditi lainnya seperti Jagung di Kecamatan Stabat, meliputi Desa Pantai Gemi seluas 17 hektare, Desa Sidomulyo seluas tiga hektare dan Desa Ara Condong seluas tiga hektare.
Termasuk tanaman kacang tanah juga terendam banjir di Kecamatan Stabat meliputi Desa Pantai Gemi dan Sidomulyo seluas lima hektare.
Miswandi juga menjelaskan adanya tanaman cabai seluas dua hektare juga terendam banjir, kacang panjang seluas 3,2 hektare juga terendam banjir dan timun seluas 5,2 hektare.
"Instansinya amsih terus berupaya untuk menyelamatkan keseluruhan tanaman tersebut, namun hingga sekarang curah hujan masih tinggi, sehingga petugas masih terus berupaay dilapangan," katanya.***3***
191 hektare tanaman padi di Langkat terendam banjir
Senin, 17 September 2018 18:32 WIB 1997