Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Pancasila bisa menjadi pilot project dasar negara di dunia. Hal itu dikarenakan Pancasila yang merupakan landasan ideologi bangsa ini bisa menjadi jalan tengah antara ekstrim kiri dan ekstrim kanan.
Hal itu dikatakan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumut Dr H Arifinsyah MAg saat menjadi narasumber pada acara Forum Silaturrahmi FPK dan FKDM Labuhanbatu Utara di aula Ahmad Dewi Syukur, Senin.
"Pada Kongres Pancasila sedunia yang diidikuti delegasi dari 40 negara menyebut Pancasila bisa menjadi pilot project dasar negara di dunia," kata pria yang merupakan salah satu peserta acara yang dilaksanakan di Jakarta belum lama ini.
Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut itu menambahkan, Indonesia juga bisa menjadi lokomotif dan bagian dari ideologi internasional. Empat pilar yang ada di Indonesia (Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI) sudah benar, jelasnya.
"Indonesia dengan NKRI sudah benar. Yang jadi masalah adalah ketidakseriusan pengelola negara melaksanakan Pancasila," tandasnya sambil menambahkan perlunya penanaman nilai-nilai 4 pilar hingga ke tingkat bawah.
Ia juga mengingatkan, saat ini Indonesia dalam ancaman besar karena sudah pada posisi Revolusi Keempat. Revolusi keempat tersebut adalah bagaimana mesin mengendalikan dunia seperti yang mulai dirasakan dewasa ini.
Pemerintah, sambungnya, tidak bisa berjalan sendiri atas persoalan dan ancaman itu. Jadi elemen masyarakat seperti FPK dan FKDM diperlukan. Dan ia juga mengapresiasi Pemkab Labura yang peduli terhadap lembaga-lembaga seperti itu.
"FPK Labura lah di Sumut yang melaksanakan pelantikan akbar," katanya yang datang ke Labura untuk menghadiri acara itu bersama tiga pengurus FPK Sumut dan dua pejabat Badan Kesbangpol Sumut.
Sebelumnya, Arifinsyah menyerahkan sebuah buku tulisan Prof Dr H Saidurrahman MA dan dirinya kepada Bupati Labura H Kharuddin Syah SE dan Ketua DPRD Drs H Ali Tambunan.