Simalungun (Antaranews Sumut) - Wahyu Syahputra (1,5), warga Huta III, Nagori (Desa) Pematang Syahkuda, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, alami gizi buruk sejak umur 10 bulan.
"Awalnya mengalami demam sampai tiga bulan," kata Nurmawati (33), ibundanya, di kediamannya di wilayah Kecamatan Gunung Malela, Selasa.
Setelah demam, dan menjalani perawatan di puskesmas dan rumah sakit, Wahyu tidak lagi dibawa ke Pos Pelayanan Terpadu untuk imunisasi.
Dalam usia 18 bulan, Wahyu hanya memiliki berat badan enam kilogram, tidak mampu beraktivitas dan harus dipangku orang tuanya.
Pascagizi buruk, Nur berhenti dari kegiatan pembantu rumah tangga, dan mengandalkan pekerjaan Rulian (35), suaminya, sebagai pekerja bangunan.
Penghasilan yang tidak mencukupi untuk menghidupi empat anak dan tanggungan ayahnya, berdampak pada asupan makanan gizi bagi Wahyu.
Nur mengatakan, dokter menganjurkan supaya Wahyu dikasih daging, kacang-kacangan, buah-buahan dan susu, dua minggu sekali.
"Kemampuan ekonomi kami sangat terbatas, jadinya dua kali dalam satu ulan," katanya.
Kasie Penanggulangan Gizi Buruk Dinas Kesehatan, Kasmiati mengatakan, Pemerintah Kabupaten sudah melakukan penanganan sejak awal kepada Wahyu.
Pihaknya melakukan upaya penanganan medis, bantuan dana dan asupan makanan bergizi seperti susu dan kacang-kacangan secara rutin.
"Sampai saat ini masih dalam pengawasan dan penanganan tenaga medis melalui puskesmas," katanya.
Dikatakan, upaya penanganan gizi buruk yang disertai penyakit meningitis dan TBC membutuhkan waktu yang lama, karena harus bersamaan diobati. ***4***
Bayi 18 bulan alami gizi buruk
Selasa, 24 Juli 2018 16:04 WIB 1875