Tambang emas Batangtoru gelar tanam seribu pohon

Direktur operasional PT.Agincourt esources, Ed Cooney sedang menanam pohon di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Aksi ini dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2018. (Antara/kodir)

Aksi ini juga upaya menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik terhadap lingkungan dan menumbuhkan kecintaan masyarakat dalam melestarikan/menghijaukan lingkungan

Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Tambang emas Batangtoru, di Tapanuli Selatan yang dikelola PT.Agincourt Resources menggelar acara menanam seribu pohon.

Direktur operasi PT.Agincourt Resources, Ed Cooney dalam siarannya diterima Antara, Jumat, mengatakan kegiatan tanam pohon itu melibatkan 500 remaja dari berbagai desa di kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru.

"Selain msyarakat, jajaran pemerintah, aktivis lingkungan hidup juga terlibat di acara dalam rangka memeringati Hari LIngkungan Hidup Sedunia 2018 ini,"sebutnya.

Berbagai jenis pepohonan ditanam di sejumlah titik dipinggiran ruas jalan antara gedung Sopo Daganak desa Napa hingga Desa Sumuran, Batangtoru.

Mereka juga berkampanye tentang arti pentingnya kebersihan lingkungan dengan cara mengumpulkan sampah-sampah kedalam kantong plastik di daerah dimana lokasi dilalui.

"Aksi ini juga upaya menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik terhadap lingkungan dan menumbuhkan kecintaan masyarakat dalam melestarikan/menghijaukan lingkungan,"katanya.

Untuk diketahui tambang emas Martabe memiliki wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km².

Berada terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara. Tambang ini mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 Moz emas dan 72 Moz perak.

Kapasitas operasi tambang lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun.

Melibatkan lebih dari 2.600 karyawan dan kontraktor, atau sekitar 98% di antaranya adalah warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.

Pemegang saham utama PT. AR adalah suatu konsorsium yang dipimpin oleh EMR Capital, entitas pemegang dana ekuitas swasta dengan spesialisasi di bidang pertambangan (61,4% saham).

Dalam konsorsium tersebut terdapat juga Farallon Capital, sebuah investor keuangan global (20,6%), Martua Sitorus (11%) dan Robert Hartono & Michael Bambang Hartono (7%).